PADA zaman dahulu, Airlangga memerintah di Kerajaan Kahuripan dan mendapat serangan dari sebuah kerajaan kecil di Tulungagung.
Serangan tersebut menyebabkan ibu kota kerajaan menjadi kacau setelah Airlangga berhasil menaklukkan tiga orang raja.
Serangan ini mengganggu upaya Airlangga untuk melakukan ekspansi wilayah kekuasaan Kerajaan Kahuripan, sambil juga mengembalikan kekuasaan Dinasti Isyana di Pulau Jawa. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1032.
Pada saat itu, putri Raja Panuda dari Tulungagung melancarkan serangan besar ke ibu kota Kerajaan Kahuripan sebagai tindakan balas dendam atas kematian ayahnya.
Serangan itu menghancurkan istana di Watan Mas. Bersama dengan Mapanji Tumanggala dan pejabat kerajaan lainnya, Airlangga meninggalkan Kotapraja Watan Mas dan melarikan diri ke Desa Patakan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait