Selama perjalanan hidupnya, Okta sempat berhenti bekerja setelah menikah dan memiliki anak. Dia juga mengalami cobaan berat ketika suaminya menjadi korban penipuan.
"Waktu itu, suami saya tertipu dalam urusan saham di rumah. Semua uang kami habis. Kerugian pribadi suami sekitar Rp500 juta, dan total kerugian bersama keluarga mencapai Rp1,2 miliar," ungkap Okta.
Untuk menjaga perekonomiannya tetap berjalan, Okta bahkan mencoba berjualan nasi bungkus di pinggir jalan pada tahun 2017.
"Pada tahun itu (2017), saya mencoba menjual nasi bungkus di pinggir jalan dengan harga Rp5.000. Pada tahun 2018, saya mencoba menjual nasi kucing (angkringan), tetapi usaha tersebut tidak berhasil," katanya.
Okta, yang sebelumnya tinggal di rumah mertua pada tahun 2017, memutuskan untuk berpindah kontrakan pada tahun 2018. Pada tahun 2019, dia mulai merintis usaha ayam oven. Awalnya, hanya 1-2 ekor ayam yang terjual setiap hari.
"Pada waktu itu (sebelum pandemi) pertengahan tahun 2019, saya menjual ayam oven kepada tetangga sekitar dan lewat penjualan online. Pada bulan puasa, pesanannya meningkat. Harganya saat itu Rp55.000 per ekor," kata Okta.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait