SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kisah inspiratif datang dari Kompol Maria Widowati, Wakil Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Wadir Tahti) Polda Jawa Tengah.
Selain mengemban tugas sebagai abdi negara, Polwan mualaf ini ternyata juga aktif berperan sebagai dosen, penceramah agama, hingga petugas pendamping jemaah haji.
Ibu dua anak ini mengisahkan perjalanan hidupnya yang memancarkan keteladanan, pengabdian, dan kontribusi lintas bidang yang ia jalani.
"Selama 35 tahun masa dinas saya, sekitar 15 tahun saya lalui dengan berkecimpung sebagai penegak disiplin di bidang profesi dan pengamanan (Propam). Ini yang menjadi landasan bagi saya sehingga memiliki integritas dan dedikasi yang kuat dalam menjalankan tugas mengabdikan diri pada masyarakat," ungkapnya dalam keterangan Jumat (12/12).
Dia menceritkan, perjalanan spiritualnya menjadi seorang mualaf dimulai pada tahun 2004 silam. Berbekal kedisiplinan kuat, dirinya tekun mempelajari agama Islam hingga akhirnya mampu menunaikan ibadah umrah pertamanya pada tahun 2019 dan ibadah haji pada tahun 2023.
Tidak berhenti di situ, dirinya juga terlibat dalam pembinaan keagamaan. Sejak 2023, ia dipercaya sebagai petugas pembimbing ibadah haji untuk Jawa Tengah, dan tahun 2025 ini beralih sebagai petugas linjam PPIH yang merupakan tugas kolaborasi antara Kementerian Agama dan Polda Jateng.
Dalam tugas ini dirinya tidak hanya menjaga keamanan para jemaah haji, tetapi juga menolong jemaah yang tersesat, serta membantu para lansia agar rangkaian ibadah haji yang dijalani dapat berjalan aman dan lancar.
Tugas ini disebutnya sebagai suatu kehormatan karena tidak semua orang dapat melayani para tamu Allah SWT yang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
"Kepercayaan yang diberikan kepada saya membuat saya terharu karena tidak semua orang, apalagi mualaf seperti saya, bisa mendapatkan kehormatan seperti ini," ungkapnya penuh haru.
Selain itu, ia pun aktif memenuhi undangan ke berbagai majelis taklim dan pondok pesantren di sejumlah daerah. Materinya sering menyentuh tema seputar keamanan jemaah haji, pencegahan kenakalan remaja, serta kisah spiritualnya sebagai seorang mualaf.
"Sebagai Wadir Tahti, ceramah dan pembinaan rohani juga saya berikan kepada para tahanan wanita agar mereka lebih tegar menjalani cobaan, mampu belajar dari kesalahan dan bangkit menjadi pribadi yang lebih baik ke depan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
