SEMARANG, iNews.id – Perayaan Imlek tahun 2022 digelar secara sederhana. Namun demikian, perayaan diperbolehkan dengan jumlah peserta dibatasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini menyusul merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron di sejumlah daerah di tanah air, termasuk di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar tidak ada acara perayaan Imlek tahun 2022 yang mengundang keramaian. “(Imlek) nggak usah dirayakan ramai-ramai dulu,” tegas Ganjar, dikutip dari laman jatengprov.go.id.
Sebaliknya, Gubernur Jateng meminta seluruh masyarakat untuk menahan diri. Pihaknya mengaku telah menerima laporan dari pengelola Sam Poo Kong, yang menyatakan tidak akan membuat perayaan besar.
“Saya udah (dapat) laporan di Sam Poo Kong ya tidak akan membuat perayaan besar, hanya perayaan tertutup di antara mereka yang mengelola,” kata Ganjar.
Ganjar berharap, perayaan secara terbatas bisa ditiru oleh yang lainnya. Imbauan tidak menggelar kegiatan keramaian juga berlaku untuk tempat wisata. “Mudah-mudahan nanti bisa ditiru. Tempat wisata juga,” tandas Ganjar.
Diberitakan, Tahun Baru China atau Hari Raya Imlek 2573 tahun ini jatuh pada hari ini, Selasa (1/2/2022). Pemerintah melalui ketetapan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 dan 4 Tahun 2021 mengenai penetapan hari libur nasional dan cuti bersama telah melakukan penyesuaian situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Di Kota Semarang, perayaan Imlek pada 2022 juga dilakukan sederhana. Pemkot Semarang mengumumkan tidak ada pelaksanaan Pasar Imlek Semawis. Semarak Imlek di Kota Semarang, diganti dengan pemasangan patung shio macan dan seribu lampion oleh Perserikatan Organisasi Tionghoa Indonesia (Por Inti) di Jalan Gambiran.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait