Sementara itu, Sukma Krisnadi, warga Kelurahan Ngaliyan, RT 5 RW 7 mengaku, sebelumnya sudah ada pengukuran tanah oleh pihak terkait. Bahkan sudah ada patok pembatas di wilayah perumahannya. Namun menurut informasi yang ada pembangunan batal dilakukan.
"Dulu sudah ada patok dan pengukuran, tapi menurut informasi batal ada pembangunan lanjutan," katanya.
Sukma mengaku siap jika memang proyek tersebut jadi dilakukan, dan rumah yang ia tinggali terimbas. Asalkan pembebasan lahan yang pemerintah lakukan menggunakan sistem ganti untung.
"Sebenarnya siap saja, asalkan pakai sistem ganti untung sehingga warga tidak merasa rugi," jelasnya.
Menurut informasi, exit tol di Ngaliyan ini akan menggunakan lahan SMP N 16 Semarang yang letaknya tidak jauh dari jalan tol. Tanah dan bangunan sekolah ini sendiri, hampir separuhnya terkena pembangunan jalan tol beberapa waktu lalu.
Rencananya bakal segara ada relokasi sekolah SMPN 16 Semarang di tempat baru. Sedangkan saat ini SMPN 16 yang baru berlokasi tepat di depan Perumahan Permata Puri Ngaliyan sedang dalam tahap finishing pembangunan. Selain itu untuk pembangunan exit tol sendiri, rencananya baru akan dilakukan pembebasan lahan.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait