Warga Tambaklorok Berangsur Terbebas Rob Imbas Pembangunan Tanggul Laut

Dimas Yuli
Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu meninjau proses pembangunan tanggul laut di Tambaklorok. (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Aktivitas warga Tambaklorok, Kota Semarang berangsur-angsur terbebas dari bayang-bayang rob. Gelombang pasang yang acap kali melanda Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara itu mulai berkurang imbas pembangunan tanggul laut.

Hal itu diungkapkan oleh Slamet, Ketua RW 16 Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara. Dia berkata, pembangunan sheet pile atau tiang pancang yang berjalan signifikan itu telah membuat lega masyarakat dari ancaman pasang air laut.

Dia mengatakan, pembangunan tiang pancang sepertinya sudah berjalan separuh lebih. Proses itu menurutnya, tak lepas dari perhatian Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

"Akhirnya kami sudah bisa tidur nyenyak, walaupun masih ada hal yang kurang, nanti insya-Allah bisa terpenuhi juga pengamanan Tambaklorok," kata Slamet, Minggu (14/1/2024).

Walaupun belum 100 persen rampung, Slamet mengatakan manfaat sabuk laut benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Seperti halnya aktivitas sehari-hari masyarakat tidak terkendala rob.

"Jadi yang dulu sumber utama air laut masuk ke kampung dari Timur yang sekarang ini dibangun sabuk laut itu. Walaupun memang belum finish atau 100 persen selesai, tetapi sudah bisa kami rasakan manfaatnya," katanya.

Pihaknya mengucapkan syukur atas perhatian lebih dari Wali Kota Semarang perempuan pertama yang akrab disapa Mbak Ita tersebut. Menurutnya, Mbak Ita sering meninjau lokasi pembangunan sabuk laut yang menjadi harapan warga.

"Walaupun diundur jadi Mei 2024 karena pembebasan lahan dari target akhir 2023, sebenarnya kami warga Tambaklorok dan Tambakrejo tetap bersyukur dengan perhatian Bu Ita," katanya.

Termasuk harapan warga soal penambahan pemecah dan penahan ombak atau growing yang langsung direspons Mbak Ita. Dia menyebut, keluh kesah warga yang berprofesi sebagai nelayan itu langsung ditanggapi Mbak Ita dengan baik.

Pasalnya, perahu-perahu milik nelayan banyak yang rusak akibat hantaman ombak besar. Growing, kata Slamet, menjadi salah satu solusi melindungi perahu milik warga. "Sehingga perahu yang dibuat alat pencari nafkah tidak rusak. Ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warga," kata Slamet.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, proses pembangunan tanggul laut di pesisir utara sudah mencapai 62 persen.

Mbak Ita sapaan akrabnya menyebut, pemasangan tiang pancang atau sheet pile di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Semarang Utara itu terus dikebut penyelesaiannya.

Pembangunan tiang pancang itu dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dalam proses pembangunan yang masih berlangsung itu, pihaknya, mengusulkan kepada Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono untuk penambahan pemecah dan penahan ombak atau growing untuk meminimalisir perahu-perahu milik nelayan terkena hantaman ombak besar.
 

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network