“Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat sebagai edukasi. Tujuannya agar pelaksanaan pemilu berjalan lancar, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, pada satu sisi (kami) menjaga netralitas,” ujar Satake.
Sementara, Rektor Unika Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto mengatakan sejak Jumat pekan lalu hingga Selasa siang, seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai anggota Polrestabes Semarang memintanya membuat narasi video maupun pernyataan.
Ferdi, sapaanya, mengatakan orang itu juga mengirimkan beberapa contohnya. Ferdi menyebut isinya tentang mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi selama 9 tahun ini hingga Pemilu 2024 mencari pemimpin yang bisa meneruskan kinerja Jokowi. Video itu akan dilaporkan seseorang itu ke Kapolda Jateng begitu bisa dipenuhi. Namun, Ferdi menolaknya.
“Intinya bukan kami membenci, tidak, tapi ketika hal baik tentu kami harus katakan baik tapi kalau tidak pas ya kami harus mengatakan tidak pas. Mari kembali ke hal-hal yang sesuai dengan prinsip demokrasi dan konstitusi,” kata Ferdi.
Dia juga sempat menyampaikan pada seseorang yang memintanya membuat video testimoni. “Saya sampaikan, Pak mbok kasihan dengan saya, saya tahu panjenengan menjalankan tugas, tetapi pilihan saya, pilihan kami tolong hormati,” ujarnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait