MALANG, iNews.id - Banjir menerjang tiga daerah di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Demak, Grobogan dan Kudus. Namun demikian Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah daerah (pemda) belum menetapkan status tanggap darurat banjir di ketiga wilayah tersebut.
Menurutnya, penanganan darurat banjir di Jateng masih dilakukan pemerintah daerah masing-masing. Pemerintah pusat belum ikut turut tangan karena tak ada ada penetapan status darurat bencana dari ketiga pemkab.
"Kita tunggu saja nanti pemerintah daerah akan memberikan pernyataan kedaruratan nggak, kalau ada pernyataan kedaruratan banjir, baru nanti pemerintah pusat melalui BNPB akan ambil alih," ujar Muhadjir Effendy di Malang, Kamis (15/2/2024).
"Kalau BNPB belum melaporkan ke saya, apakah sudah mencanangkan kedaruratan atau belum, karena nanti kalau sudah mencanangkan kedaruratan banjir, pemerintah pusat akan mengambil alih dan tetap melibatkan pemerintah daerah setempat," katanya.
Dia mengatakan, kendati belum ada status tanggap darurat bencana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan kementerian-kementerian di bawah koordinasi dengan Kementerian PMK untuk penanganan secara menyeluruh.
"Sudah penanganannya tidak hanya Grobogan saja, tapi sampai Lamongan kemarin juga sudah meninjau dan sekarang diadakan pengerukan deltanya muara sungai, nanti juga tempat tambah labuh di Pelabuhan Kali Lamong," ujarnya.
Pemerintah pusat juga telah memetakan penyebab banjir di Pantai Utara (Pantura), mulai dari Jateng dan Jawa Timur. Salah satu penyebab banjir karena penumpukan air di darat yang berada di sungai, diiringi dengan peningkatan air laut.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait