Berkat perhatian yang serius tersebut, Rodhi menyebut para petani durian di Kota Semarang bisa memiliki kebun untuk edukasi wisata masyarakat. Di kebun tersebut, pengunjung dapat mengambil dan memilih durian masak pohon sesuai selera.
"Kami sudah punya kebun durian, insya-Allah bisa makan di sana yang kami tanam ada musangking, duri hitam, bawor, petruk, matahari, adila, podang mas, musang, insya-Allah tahun depan sudah buka," ujarnya.
Festival Durian kali ini merupakan agenda tahunan yang digelar di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Setidaknya terdapat 40 petani durian memamerkan ragam buah berduri khas Gunungpati. Harga termurah Rp20.000 dan termahal mencapai Rp600.000 per buah.
Tahun ini, dalam festival mengusung kirab durian dan sejumlah buah yang tumbuh di Gunungpati. Kirab gunungan yang diarak mengitari lokasi festival menjadi rebutan masyarakat.
"Perebutan gunungan durian ini menarik masyarakat luas kalau mau cari durian ya di Gunungpati," kata Camat Gunungpati, Sabar Trimulyono, menjelaskan kualitas durian yang dipamerkan tak perlu diragukan.
Sementara itu, Mbak Ita mengatakan, festival durian yang menjadi kebanggaan warga Kecamatan Gunungpati itu menjadi perhatian serius Pemkot Semarang.
Nantinya, akan ada road map mengenai arah pengemasan durian sebelum dipasarkan lebih luas hingga ke mancanegara. Termasuk pelatihan tentang produk-produk olahan makanan durian.
"Saya kira tidak mungkin setiap hari orang makan durian, tetapi bisa dijadikan makanan olahan yang nantinya bisa menjadi tambahan atau alternatif baru UMKM," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait