Kisah Kabupaten Demak, Dulunya Diduga Pelabuhan Terkaya di Pantura Dekat Selat Muria

Fakhrizal Fakhri
Kawasan Alun-alun depan Masjid Agung Demak saat terendam banjir beberapa hari lalu. (IG)

Keberadaan industri galangan kapal menjadikan daerah ini lebih kaya dibandingkan dengan pusat Kerajaan Majapahit, sehingga daerah ini yang didominasi oleh para pedagang muslim yang dijuluki oleh Tomé Pires (penulis Portugis) sebagai "penguasa kapal jung.

Sejarah juga mencatat bahwa Kerajaan Demak dibantu Wali Songo menyebarkan Islam ke seluruh Jawa bahkan sampai Kalimantan. Situs-situs peninggalan Kesultanan Demak hingga kini masih terjaga dengan baik dan jadi objek wisata.

Salah satunya adalah Masjid Agung Demak, yang berdiri pada 1477 dan konon jadi tempat berkumpul para wali atau ulama di masa lalu. Ini salah satu masjid tertua di Nusantara.

Kabupaten Demak memiliki luas wilayah 897,43 kilometer persegi dengan populasi penduduk lebih dari 1,1 juta jiwa.

Demak dijuluki Kota Wali karena berkaitan dengan Wali Songo atau sembilan ulama yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Wali Songo jadi patner Kesultanan Demak dalam mensyiarkan pengaruh Islam.

Dalam menyebarkan Islam, para wali ini menjadikan Demak sebagai tempat perkumpulan salah satunya adalah Masjid Agung Demak yang terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak. Masjid ini dibangun oleh Raden Patah.

Makam raja-raja Demak berada di dalam kompleks Masjid Agung Demak. Ada juga museum di Masjid Agung Demak.

Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network