JAKARTA, iNewsSemarang.id – Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) mulai surut. Namun sebanyak 13.022 jiwa masih bertahan di 83 titik pengungsian.
Meski begitu, jumlah pengungsi mulai pulang ke rumah masing-masing seiring surutnya genangan banjir.
“Terjadi penurunan pengungsi di Kabupaten Demak sebanyak 13.022 jiwa mengungsi di 83 titik pos pengungsian pada Minggu (24 Maret) sedangkan sebelumnya pada Sabtu (23 Maret) sebanyak 14.852 orang,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (25/3/2024).
Dilaporkan beberapa wilayah Kabupaten Demak, air mulai surut. Debit air di beberapa wilayah Kecamatan Karanganyar turun 20 hingga 50 cm.
“Warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai pulang ke rumahnya masing-masing karena banjir mulai surut, setelah ada perbaikan tanggul jebol Sungai Wulan dan Sungai Bugel,” kata Aam sapaan Abdul Muhari.
Pantauan tim BNPB ke lokasi pengungsian balai desa Kedungwaru Lor, di Kecamatan Karanganyar Demak jumlah pengungsi sebanyak 634 jiwa mulai berkurang.
Hal ini disebabkan telah surutnya banjir sehingga banyak warga sudah mulai kembali ke rumahnya melakukan pembersihan. Namun masih ada pengungsi yang kembali ke lokasi pengungsi karena masih membutuhkan makanan dari dapur umum.
Sebelumnya, curah hujan yang tinggi menyebabkan jebolnya tanggul di sekitar Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jebolnya tanggul di sekitar Kabupaten Demak menyebabkan sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.
Beberapa tanggul yang rusak yakni tanggul Sungai Lusi Desa Bugel Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Tanggul Klambu Kiri Sungai Desa Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar. Tanggul Sungai Dombo Desa Menur Kecamatan Mranggen.
Tanggul Sungai Dukuh Menawan Desa Merak Kecamatan Dempet. Tanggul Sungai Dukuh Luwuk Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet. Tanggul Sungai Jeratun Desa Tambirejo Kecamatan Gajah dan Tanggul Sungai Wulan Dukuh Norowito Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar.
Upaya mengatasi bencana banjir yang melanda Demak dan sekitarnya. Diantaranya, penutupan tanggul yang jebol akibat banjir. Dalam peninjauan tersebut tim BNPB bersama dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Harya Muldianto.
Dari hasil tinjuan perbaikan tanggul Dukuh Norowito pihak BBWS mengerahkan 10 unit alat berat untuk perbaikan tanggul yang rusak sekitar 7 meter dari luas kerusakan sebelumnya 30 meter.
Target percepatan penguatan dan peninggian tanggul dipengaruhi faktor cuaca, cuaca kering dan tidak hujan memudahkan pekerjaan. Untuk jangka panjang perlunya perawatan setelah perbaikan tanggul untuk memastikan keamanan tanggul yang sudah diperbaiki.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait