Dari sini, ia menawarkan top up game dagangannya di event tersebut. Ekonominya jadi membaik setelah bisnis jualan top up game online.
"Saya dalam setahun menghasilkan omzet sebesar Rp150 juta hanya bermodalkan laptop yang juga saya gunakan untuk membuat skripsi," ujarnya. "Alhamdulillah beli rumah sama bantu-bantu ngasih ke orang tua juga," imbuhnya.
Namun demikian, Nurdin mengakui bisnis ini tidak melulu berjalan lancar alias pernah jatuh. Sebab, ada potensi kerugian dalam menjalankan setiap bisnis jika tidak berhati-hati.
"Salah satunya saya pernah terkena musibah yaitu tertipu sama vendor pemasok top up game hingga saya harus mengganti rugi sekitar Rp50 juta. Dan juga banyak pembeli top up game yang sudah bilang transfer, tapi ternyata bukti transfernya cuma editan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait