Polisi Akan Periksa Pimpinan Ritual Maut Jamaah Tri Tunggal sebagai Saksi Kunci

Ramaditya Barka
Evakuasi korban ritual maut di Pantai Payangan, Jember, oleh tim SAR dari Basarnas Jember. Foto: Ant

JEMBER, iNewsSemarang.id – Polisi sedang melakukan penyelidikan atas insiden ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Minggu (13/2/2022) dini hari, yang melibatkan kelompok dari Padepokan Jamaah Tri Tunggal Nusantara.

 

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo mengatakan, menyatakan, jajarannya sudah melakukan penyelidikan atas insiden maut tersebut. Sementara untuk pemeriksaan terhadap saksi kunci masih menunggu karena korban masih dalam perawatan medis.

Sebanyak 12 orang selamat dari insiden ritual pantai selatan itu salah satunya Hasan, pimpinan ritual dari kelompok yang diketahui bernama Padepokan Jamaah Tri Tunggal Nusantara. Seperti korban selamat lainnya, Hasan saat ini juga masih dalam penanganan tim medis.

"Kita akan lihat apakah ada unsur pidananya. Karena korlap masih di observasi di rumah sakit. Jadi nanti bisa kita lakukan setelah yang bersangkutan sudah pulih," papar AKBP Hery.

Diberitakan, sebelum insiden ritual maut itu sebanyak 24 orang dalam rombongan. Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Jember seperti Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah.

Rombongan berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada Sabtu (12/2) malam menggunakan kendaraan jenis Elf dengan nopol DK 7526 VF.

Dari 24 orang tersebut, satu orang yakni Muhammad Afif (41 tahun) menjadi satu-satunya orang yang tidak ikut dalam ritual di pinggir pantai tersebut.

"Kami belum bisa pastikan ritual apa, tapi berdasarkan keterangan dari masyarakat, mereka menggelar ritual untuk menenangkan diri. Tapi nanti akan kami dalami lagi," papar AKBP Hery.

Terkait ritual oleh Padepokan Jamaah Tri Tunggal Nusantara yang dipimpin Hasan, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Gatot R, mengatakan bahwa  kelompok itu berdasarkan informasi dari masyarakat sudah kerap melakukan ritual serupa di lokasi yang sama.

Biasanya, mereka melakukan ritual dengan bersila di pinggir pantai sambil kungkum atau berendam pada dini hari.

"Info yang kami dapatkan kelompok tersebut memang sering melakukan ritual," ucapnya.
"Ada beberapa bagian, di antaranya kegiatan keagamaan dan lain-lain."
"Ini adalah satu bagian dari ritual bersemedi di Pantai Selatan."
"Jadi seperti bersila kemudian duduk di pinggir pantainya itu," tandasnya.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network