“Mewakili Sampoerna dan puluhan ribu pelinting SKT, saya ucapkan terima kasih atas kepedulian dan dukungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mewakili Pemerintah pusat dalam menjaga kelangsungan Industri Hasil Tembakau, termasuk perlindungan sektor padat karya SKT melalui berbagai kebijakan. Terima kasih juga saya sampaikan atas dukungan para Pemerintah Daerah berikut satuan fungsionalnya yang telah memfasilitasi kegiatan usaha kami,” ujar Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, Kamis (28/3).
MPS Jaten merupakan salah satu dari lima MPS baru yang resmi mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024 dan melengkapi kemitraan SKT baru Sampoerna lainnya di Kabupaten Cilacap, Purwodadi, dan Kebumen di Jawa Tengah, serta Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur.
Dengan demikian, jumlah mitra SKT Sampoerna pada tahun 2024 akan menjadi 43 MPS yang keseluruhannya dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat. Serangkaian pembukaan lapangan kerja baru di tahun ini membuat jumlah keseluruhan tenaga kerja Sampoerna secara langsung dan tidak langsung menjadi lebih dari 90.000 orang, dengan sekitar 90% di antaranya adalah karyawan fasilitas produksi SKT.
"Semoga kehadiran MPS Jaten akan membawa dampak positif untuk karyawan, masyarakat sekitar, serta Kabupaten Karanganyar. Kami berharap, melalui komitmen investasi jangka panjang Sampoerna di Indonesia yang di antaranya direalisasikan dengan pembukaan pabrik baru, pembukaan lapangan kerja, dan penambahan kemitraan dengan pengusaha daerah dan koperasi," jelasnya.
Pembukaan MPS Jaten yang menyerap ribuan tenaga kerja baru ini akan meningkatkan kesejahteraan para karyawannya sekaligus menjadi penggerak bagi perekonomian sekitar.
“Bapak Ibu pelinting ini mayoritas berasal dari desa dan wilayah sekitar pabrik di Karanganyar. Banyak juga yang merupakan angkatan kerja baru, langsung bekerja setelah selesai pendidikan SMP atau SMA,” ujar pemilik PT Attin Sigaret Indonesia, Sri Yatin.
Peresmian MPS Jaten memperkuat komitmen Sampoerna untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi Indonesia. "Di tahun 2024 ini, Sampoerna telah beroperasi di Indonesia selama 111 tahun. Sejak awal berdiri, kami senantiasa konsisten mewujudkan komitmen untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Elvira.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait