"Universitas adalah tempat para pakar itu dilahirkan, lewat proses seleksi yang objektif semoga kita dapat melahirkan pakar-pakar, anak-anak hebat dari seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Abu Rokhmad juga menekankan bahwa pendidikan tinggi harus berperan menghasilkan para ilmuwan dan pakar di berbagai bidang, serta berkontribusi dalam transmisi nilai moderasi beragama. Peningkatan kualitas PTKIN, antara lain dimulai dari seleksi masuk seperti ini.
"Jika inputnya bagus, proses belajar-mengajar berkualitas, maka lulusannya juga berkualitas. Para alumni ini mampu bersaing dengan alumni lain dan bekerja di berbagai bidang," terang Guru Besar UIN Walisongo ini.
Sidang kelulusan juga menjadi momen pelaporan enam inovasi baru yang dilakukan Panitia Nasional dalam proses seleksi SPAN-PTKIN 2024.
Laporan ini disampaikan Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN, Nyayu Khadijah. Adapun enam inovasi yang dikembangkan adalah pengembalian kewenangan kelulusan ke masing-masing kampus, penggunaan Bot helpdesk, pengembangan aplikasi SPAN-PTKIN berbasis android, reformulasi sistem skoring, dan peningkatan mutu seleksi melalui audit internal.
Menurut Nyayu Khadijah, sidang kelulusan SPAN-PTKIN 2024 menjadi titik tolak dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Indonesia, dengan harapan akan menghasilkan sarjana yang tidak hanya unggul secara akademik tapi juga bermoderasi dalam beragama, sejalan dengan nilai yang dianut oleh Kementerian Agama RI.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait