JAKARTA. iNewsSemarang.id - Usianya baru 20 tahun, namun gadis asal Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ini ternyata sukses merintis usaha kerupuk bawang beromzet Rp36 juta per bulan. Omzetnya meningkat berkali-kali lipat selama masa pandemi Covid-19.
Awalnya, Afrenia Ericha Putri, gadis mujur tersebut, merogoh kocek sebesar Rp100 ribu untuk merintis usaha kerupuk dari neneknya. Usaha itu telah mulai sejak setahun lalu.
"Dulu nenek saya itu bermodal Rp100 ribu dari seni, itu cuman menghasilkan sekilo dua kilo paling banyak lima kilogram (kerupuk)," kata Nia saat diwawancarai tim IDX Channel, belum lama ini.
Aktivitas usahanya sudah dimulai setiap pagi, bersama ketujuh karyawan yang merupakan tetangganya sendiri, Nia sudah bersiap mencampurkan tepung terigu dengan takaran tertentu untuk memulai produksi kerupuk bawang, sebelum kemudian dicampur oleh bumbu yang sudah disiapkan.
Dia lantas memasukkan seluruh bahan tersebut ke dalam mesin adonan selama lima belas menit. Kemudian, adonan yang sudah matang didinginkan lalu dipotong kecil-kecil untuk kemudian dijemur selama dua hari sampai kering.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait