JAKARTA, iNews.id - Ribuan orang yang tinggal di wilayah pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, melakukan tradisi syawalan dengan melemparkan replika perahu ke laut.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang sebagian besar adalah nelayan, sekitar seminggu setelah Idulfitri. Acara ini adalah bagian dari tradisi syawalan di Pantai Tasikagung, Rembang.
Tradisi syawalan diadakan dengan mengarak replika perahu dari Pantai Tasikagung menuju laut lepas. Prosesi tersebut dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kesenian tradisional dari Kabupaten Rembang.
Puluhan nelayan ikut mengawal perahu tersebut ke tengah laut untuk melemparkannya setibanya di tengah laut. Replika perahu yang berisi kepala kambing dan sesajen kemudian dilemparkan ke laut Jawa.
Panitia tradisi syawalan, Kurdi, menjelaskan bahwa tradisi ini telah berlangsung turun-temurun sejak lama sebagai ungkapan rasa syukur nelayan atas hasil tangkapan ikan yang melimpah.
"Tujuannya adalah agar para nelayan di sini selamat, mendapatkan berkah, dan lancar dalam mencari ikan. Tradisi ini diadakan setiap bulan syawal," ujar Kurdi.
Selain itu, momen ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat, karena masih dalam suasana perayaan Idulfitri. Tradisi tersebut diakhiri dengan acara makan bersama di atas perahu.
Tradisi syawalan ini, yaitu melemparkan replika kapal, dilakukan secara rutin oleh nelayan di Rembang, sekitar seminggu setelah Idulfitri, dengan tujuan meminta keselamatan dan kelimpahan hasil laut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait