SEMARANG, iNewsSemarang.id – Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar unjuk rasa di Rektorat, kampus Sekaran Gunungpati. Mereka protes atas tingginya biaya pendidikan yakni kenaikan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) bagi mahasiswa baru dan mengeluhkan tingginya kenaikan UKT.
Dalam aksinya, mahasiswa yang mengenakan almamater kuning membawa sejumlah spanduk dan poster tuntutan atas kenaikan harga IPI dan UKT yang berbanding terbalik dengan fasilitas yang didapatkan oleh mahasiswa.
Massa aksi sempat memaksa masuk ke dalam gedung rektorat yang dihadang oleh petugas keamanan. Aksi saling dorong pun terjadi antara mahasiswa dan petugas keamanan.
“Jadi sebenarnya, kita demo karena gagalnya PTN-BH tidak bisa menjamin keutuhan pendidikan bagi warga negara, tidak bisa menjadi penjamin bahwasannya pendidikan adalah hak setiap warga negara, tidak bisa menjamin bahwasannya pendidikan itu adalah kunci utama dibalik meningkatnya SDM bangsa, “ kata Menteri Keagamaan BEM KM Unnes 2024, Marcellus Diaz,
“Kenaikan harga IPI yang bisa sampe 100 juta, di kedokteran 200 juta. Itu membebankan sekali untuk orang tua. Itu hanyalah uang pangkal. Belum lagi dengan kenaikan UKT,” ujarnya.
Kepala Humas Sementara Rahmat Petuguran angkat suara terkait demo ratusan mahasiswa terkait IPI. Dia menjelaslkan bahwa IPI mahasiswa ditetapkan kampus atas persetujuan mahasiswa sendiri. Sebelum ditetapkan, mahasiswa berhak ajukan banding keberatan besaran IPI.
"Mekanisme IPI mahasiswa ditetapkan atas persetujuan mahasiswa. Jadi, kesempatan banding juga disepakati jika besarnya IPI dirasa masih berat dan mahal," terang Rahmat, Rabu (8/5/2024).
Besarnya IPI harus dibayarkan oleh para mahasiswa baru berbeda-beda. Terdapat beberapa golongan, mulai kelompok Rp0, Rp 50 juta, sampai tertinggi Rp250 juta, tergantung program studi (prodi). Paling mahal adalah untuk Prodi Kedokteran di kisaran Rp200 juta- Rp250 juta.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait