Waspadai 5 Penyakit Disebabkan Berpikir Negatif, Nomor 4 Bisa Mematikan

Diana Rafikasari
Berpikir negatif bisa dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga menyebabkan munculnya banyak penyakit yang harus diwaspadai. (ilustrasi)

2. Masalah Pencernaan 
Kesehatan usus Anda terkait erat dengan kesejahteraan emosional, dan pemikiran negatif dapat berbahaya bagi sistem pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa stres dan emosi negatif dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus, sehingga menyebabkan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), refluks asam, dan sakit maag. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Gastroenterology menemukan korelasi kuat antara stres psikologis dan perkembangan gangguan pencernaan.

3. Tekanan Darah Tinggi 
Berpikir negatif kronis dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension menemukan bahwa individu yang mengalami emosi negatif terus-menerus lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi seiring berjalannya waktu. Emosi negatif memicu respons stres tubuh. Sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat. 

4. Detak Jantung yang Cepat 
Berpikir negatif terus-menerus dapat memicu respons stres tubuh sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menunjukkan bahwa stres kronis dan emosi negatif dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kardiovaskular, termasuk detak jantung yang cepat (takikardia). Seiring waktu, hal ini dapat meningkatkan risiko kondisi jantung yang lebih serius. Seperti penyakit jantung dan serangan jantung. 

5. Sakit Punggung Bagian Bawah 
Emosi negatif seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat memperburuk nyeri punggung bawah. Menurut sebuah penelitian di European Journal of Pain, individu dengan emosi negatif kronis lebih mungkin mengalami nyeri punggung bawah yang berkepanjangan. Kaitan antara emosi negatif dan nyeri punggung bagian bawah diduga terkait dengan peningkatan ketegangan otot dan peradangan akibat respons stres tubuh.

Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network