Wali Kota Semarang Sebut TMMD Jadi Upaya Penanganan Banjir saat Musim Kemarau

Ahmad Antoni
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membuka program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Lapangan Agro Kencono Gayamsari, Kota Semarang. (IST)

SEMARANG, iNewSemarang.id - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membuka program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Lapangan Agro Kencono Gayamsari, Kota Semarang.

Kegiatan diawali Penandatanganan dan Penyerahan BAST Program TMMD ke Kepala Dansatgas TMMD yakni Dandim 0733 Semarang Letnan Kolonel Kav Indarto, Rabu (8/5).

Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang mengatakan, program ini menjadi salah satu upaya penanganan dan pencegahan banjir saat musim kemarau bersama TNI.

Ia pun juga telah meminta kepada Dansatgas agar bisa memerintahkan kepada jajarannya melakukan pengendalian infrastruktur seperti drainase atau bantaran sungai untuk upaya-upaya preventif atau mengurangi dampak-resiko yang tidak diinginkan khususnya di wilayah Kota Semarang bagian timur.

“Ini sudah musim kemarau justru itu yang harus sekarang kita bisa melihat titik mana yang diperlukan penanganannya. Ini preventif ya, kita lihat ini bagaimana walaupun sudah dibersihkan rutin ternyata enceng gondoke subur sehingga ini harus terus menerus kalau tidak bisa menumpuk lagi,” ujar Mbak Ita.

“Sehingga penanganan bisa merata di seluruh kota khusus di wilayah timur karena memang sungai-sungai ini kan cepat sekali sedimennya ada dan juga masalah airnya distribusi air ke sungai tenggang,” ujarnya.

Dia juga telah meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk intens berkoordinasi dengan TNI mendeteksi hal-hal yang bisa menjadi pemicu terjadinya genangan air seperti contoh pembangunan drainase yang masih tertutup.

“Seperti kemarin kita temukan di Tenggang bagian Gebanganom, Waru dan sebagainya. Dan tadi saya barusan turun ini bisa melihat terkait dengan distribusi jalur air. Nah ini yang justru sekarang ini preventif untuk menyambut menyongsong musim hujan kedepan,” katanya.

Sisi lain, saat ini penanganan banjir di wilayah timur sedang berporses pelaksanaan normalisasi Kali Tenggang oleh Kementerian PUPR. Hanya saja, ia juga harus melakukan upaya-upaya pengendalian banjir bersama stakeholder lainnya.

“Kita dari Pemda juga jangan diam tapi bagian kewenangan harus mulai deteksi mulai kita inventaris sehingga hujan apapun tidak seperti yang lalu,” ujarnya.

Selain penanganan banjir, TMMD juga menyasar pemberdayaan manusia dan juga pelatihan-pelatihan kepada warga terkait ketahanan pangan yang kini menjadi prioritas nasional.

Hal ini juga sangat penting untuk menekan angka inflasi dan kemiskinan ekstrem. Berbagai dinas dilibatkan, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang yang melakukan pendampingan dan pelatihan-pelatihan, serta Dinas Kesehatan, Dispendukcapil dan sebagainya.

Sementara Dandim 0733 Semarang Letnan Kolonel Kav Indarto memastikan bakal terus bersinergi dengan Pemkot Semarang dalam menjalankan program-programnya.

Ia berhadap skema-skema penanganan yang telah ditentukan ini bisa terlaksana dengan baik sehingga dampak untuk masyarakat bisa dirasakan secara langsung.

“Diharapkan bisa menajdi salah satu alternatif di wilayah timur kalau memang bisa dicarikan tempat mungkin terkendala banjir kita mencoba mencari solusi ya mengurangi dampak saat banjir. Salah satunya pavingisasi termasuk talud dan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang menyasar kira-kira masyarakat kurang mampu kita mencoba cari solusi membantu meringankan beban mereka,” jelasnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network