Diungkap lebih lanjut, Pertamax Green 95 terbentuk dari sebagian senyawa nabati yakni etanol yang berasal dari molase tebu produksi PT Enero, Anak Usaha PTPN. Sehingga selain ramah lingkungan, juga sebagai dukungan pemberdayaan petani lokal.
"Bukan menggantikan Pertalite, tapi melengkapi varian Oktan BBM pada Gasoline yang selama ini pasarnya dikuasai kompetitor. Konsumsi paling banyak dari kalangan motor dan mobil tipe racing, karena akselerasinya memang bagus produk ini," ujarnya.
Ahad mengatakan, bahwa saat ini seluruh SPBU di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara masih menyalurkan Pertalite sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah. Ia menyebut penyaluran Pertalite sampai saat ini masih aman.
"Di Jawa Timur sendiri Pertalite menjadi produk paling laris dengan konsumsi 12.265 kilo liter per hari. Ditopang dengan stok saat ini 140.673 kilo liter, penyaluran Pertalite masih aman 10 kali lipat lebih," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait