SOLO, iNewsSemarang.id – Parade ratusan kendaraan hias memeriahkan puncak Hari Jadi Dekranas ke-44 dan HKG ke-52 tahun 2024 di Kota Solo, Rabu (15/5). Selain parade 102 kendaraan hias, juga diramaikan defile dari kader PKK, juga berbagai pameran produk kriya hingga 18 Mei.
Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Jateng Shinta Nana Sudjana berharap, momen itu menjadi motivasi perajin memajukan potensi wastra dan kriya lokal yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Shinta, saat menyambut Ibu Negara sekaligus Pembina Dekranas Iriana Joko Widodo, dan Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin.
Menurutnya, dipilihnya Kota Solo sebagai tuan rumah HUT Dekranas, merupakan berkah tersendiri. Tidak hanya memajukan sektor kriya dan Wastra juga, menggulirkan perekonomian daerah.
"Kegiatan ini diharapkan makin memotivasi perajin untuk menumbuh-kembangkan, memajukan wastra dan kriya Nusantara yang berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan perajin," ujarnya.
Shinta menyebut, kegiatan itu turut menggulirkan ekonomi, melalui sektor pariwisata. Sebab, Solo dikenal sebagai kota yang kaya dengan berbagai gastronomi khas, juga potensi wisata budaya, seperti keraton dan batik.
"Kami harap tamu-tamu merasa nyaman, memanfaatkan waktu untuk mengunjungi berbagai objek wisata dan sentra batik, kriya ,demikian juga kuliner Solo," ujarnya.
Pembina Dekranas RI Iriana Joko Widodo bersuka cita atas digelarnya ajang tersebut. Menurutnya, event tersebut sebagai wadah memamerkan ragam kriya dan Wastra yang ada di Indonesia.
"Alhamdulillah saya tadi masuk, pangling karena ibu-ibu semua di sini pakai kain masing-masing daerah. Di hari istimewa ini saya mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Dewan Kerajinan Nasional yang ke-44," katanya.
Pada momen tersebut, Iriana juga membuka pameran kerajinan yang digelar di area Pamedan, Pura Mangkunegaran secara daring.
Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin kiprah Dekranas telah banyak mengantar berbagai kriya Indonesia mendunia. Melalui sinergi apik pemerintah, perajin, media, dan dunia usaha karya perajin mendapat banyak apresiasi.
Namun demikian, tantangan yang diterima juga beragam. Terutama, saat masa pandemi, dan upaya pewarisan pengetahuan pembuatan kriya maupun wastra khas Indonesia.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait