Bersama Disnaker Kota Semarang, pihaknya juga memberikan peringatan kepada perusahaan agar memenuhi indikator KLA. Namun emang masih ada yang belum melaksanakan indikator KLA secara penuh.
DP3A Kota Semarang terus mendorong peran perusahaan dalam mendukung KLA, terutama perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja perempuan.
Sub Koordinator Pendidikan dan Kesehatan DP3A Kota Semarang, Feri Alfaozan mengatakan, tak hanya fasilitas berupa ruang ramah anak, ruang laktasi, maupun fasilitas lainnya, perusahaan juga harus mendukung KLA dengan menjual produk ramah anak.
Kemudian kebijakan perusahaan yang ramah anak serta dukungan sosial masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR). Ada beragam program CSR yang bisa menjangkau anak.
Misalnya pengobatan gratis di kelurahan ramah anak, penanganan stunting, dan bentuk CSR lain yang berkelanjutan. "Contohnya, Indonesia Power menaungi CSR di Semarang Utara. Programnya memberdayakan masyarakat sekitar," ujarnya.
Dia menyebutkan, baru sekira 70 persen perusahaan yang tergabung dalam APSAI yang telah mendukung penuh KLA di Kota Semarang. Hingga kini, anggota APSAI sudah mencapai 45 perusahaan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait