Dia menekankan pentingnya menjaga adat dan budaya sebagai kekuatan bangsa. "Adat dan budaya adalah pondasi kekuatan bangsa. Dengan merawat bumi dan manusia secara simbolis, kita berharap bisa menciptakan harmoni dan keseimbangan," ujarnya.
Acara puncak digelar tanggal 26 Mei 2024, dimulai dari titik kumpul di SMP 20 Solo. Kirab budaya diakhiri dengan upacara adat yang menampilkan berbagai simbol kehidupan, seperti empat anasir alam: air, tanah, angin, dan api.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai lokal dan tradisi yang hampir terlupakan. Hajatan Ageng harus diawali dengan upacara adat yang kuat dan bermakna, seperti bersih-bersih sungai, yang merupakan simbol pemurnian dan kebersihan," jelas Ki Lawu Arta.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga serta memperkuat rasa cinta terhadap budaya dan tradisi lokal.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait