“Kami masih menelusuri kasus ini. Kita akan kunjungi sekolah-sekolah untuk melakukan penyuluhan tentang dampak negatif aksi perkelahian dan bulliying kepada para pelajar,” katanya.
Kepala SMPN 1 Karangtengah, Endang Sulistyowati mengatakan, pelajar yang terlibat perkelahian bukan siswanya.
Namun demikian, dia berharap para guru dan orang tua siswa saling mengawasi putra-putrinya. Sebab, perkelahian atau bullying terjadi akibat kurang pengawasan di lingkungan sekolah dan di rumah.
“Bapak-ibu guru hanya mengawasi siswanya dari pukul 7 pagi sampai pukul 14.00. Karena itu, harus ada kerja sama secara intensif antar guru dan orang tua agar putra-putrinya tidak menjadi pelaku atau korban bullying,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait