Panen Lele di SMPN 22, Mbak Ita Dorong Gerakan yang Miliki Multiplier Ekonomi

Arni Sulistiyowati
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memimpin panen hasil budi daya lele, dan telur ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB) di SMP Negeri 22 Semarang, Jumat (7/6). Foto: Dok

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong adanya gerakan yang memiliki multiplier ekonomi sejak dini. Gerakan ini akan berdampak positif terhadap perekonomian dan pertumbuhan ekonomi.

Hal itu diungkapkan Mbak Ita, begitu dia disapa usai melaksanakan panen hasil budi daya lele, dan telur ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) di SMP Negeri 22 Semarang, Jumat (7/6).

Mbak Ita menyatakan SMP Negeri 22 Semarang dinobatkan sebagai sekolah sehat terbaik se-Indonesia dalam AIA Healthiest School Competition. "Mereka ini (siswa-red) mempunyai kegiatan atau program inovatif," kata Mbak Ita. Dirinya menjelaskan jika sekolah yang berada di Jalan Raya Manyaran - Gunungpati, Kota Semarang ini menerapkan sejumlah program yang berkaitan dengan sekolah sehat.

Seperti halnya Program Jumat Sehat yang merupakan aktivitas gaya hidup sehat. Mulai kesehatan jasmani dengan melaksanakan senam, jalan sehat, dan implementasi Isi Piringku (sarapan sehat bersama).

Selanjutnya, penerapan Program PITERPAN (Pelayanan & Edukasi Kesehatan Terpadu Pelajar Kota Semarang). Ada pula urban farming, urban fishing, serta peternakan ayam KUB untuk mengatasi stunting atau mengurangi stunting di lingkungan SMP Negeri 22 Semarang.

"Hari ini saya ikut panen lele, panen bayam, panen telur ayam KUB, ada 100 ayam yang tiap hari bisa bertelur 50 butir," ujarnya.

Menurut Mbak Ita, lahan sekolah yang masih luas bisa dimanfaatkan lebih positif lagi. Termasuk masyarakat di lingkungan sekolah bisa datang untuk belajar mengenai program yang telah diterapkan.

Dia menyoroti perihal pemasaran dari program bagus SMP N 22 Semarang. Meski sekarang ini telah berjalan dengan dipasarkan ke pasar online dan orang tua siswa, menurutnya masih banyak pasar yang harus disentuh.

Misalnya, dengan memanfaatkan potensi-potensi pasar di sekitar sekolah atau di Kecamatan Gunungpati. Dia menyebut ada day care atau layanan penitipan anak hingga pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Cepoko.

"Ini adalah yang menjadi salah satu multiplier ekonomi," katanya, penting dilakukan sebagai edukasi dini selain program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam Kurikulum Merdeka Belajar.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network