Profil Thom Haye Pemain Terbaik Laga Indonesia Vs Filipina, The Professor Berdarah Solo

Abdul Haris
Thom Haye Pemain Terbaik, Cetak Gol Kandang Perdana untuk Timnas Indonesia. Foto: SINDOnews/Isra Triansyah

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Thom Haye dinobatkan sebagai pemain terbaik usai laga  Timnas Indonesia vs Filipina di matchday terakhir  Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Bung Karno (SUGBK), Selasa (11/6/2024) malam, 

Gelandang berdarah Solo, Jawa Tengah itu pun jadi topik hangat perbincangan pencinta sepak bola Tanah Air usai membawa Timnas Indonesia lolos putaran ketiga Piala Dunia 2026. Thom Haye mencetak gol pembuka melalui sepak kerasnya dari luar kotak penalti.

Dia juga berperan sentral di setiap serangan Indonesia. Pada babak kedua Indonesia mencetak gol lagi lewat sundulan Rizky Ridho menerima umpan Nathan Tjoe A On menit 56.

Thom Haye terpilih menjadi pemain terbaik di laga ini. Berdasarkan data di Fotmob, Thom jadi pemain yang menonjol dengan rating tertinggi 8,8.

Berikut ulasan mengenai profil Thom Haye dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/6/2024). 

Profil Thom Haye

Pemain satu ini memiliki nama lengkap Thom Jan Marinus Haye. Pemain yang terbiasa berposisi sebagai gelandang bertahan ini lahir di Kota Amsterdam, Belanda pada 9 Februari 1995. 

Haye merupakan gelandang versatile alias dapat bermain di segala posisi. Selain gelandang bertahan, pemain bertinggi 1,87 m ini dapat ditempatkan di posisi gelandang tengah dan gelandang serang. 

Menurut informasi FourFourTwo pada 2017, Haye mempunyai garis keturunan Indonesia. Sang kakek berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sedangkan neneknya berasal dari Sulawesi Utara. 

Naturalisasi Thom Haye 

Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) seusai menjalani pengambilan sumpah dan janji setia pewarganegaraan Republik Indonesia di Kantor Wilayah  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Senin (18/1/2028) malam.

PSSI berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses naturalisasi Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.

"Sekali lagi, kami ingin mengucapkan terima kasih pada Kanwil Kumham DKI Jakarta, kemudian juga Dukcapil DKI Jakarta serta setelah tadi sumpah, lagi proses untuk pembuatan KTP, kemudian juga Kanwil Imigrasi Jakarta dan juga yang ada di Soekarno-Hatta yang akan setelah ini mendukung pembuatan paspor,” tutur anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga, dikutip situs resmi PSSI, Selasa (19/3/2024).  

Thom Haye mengaku bahagia bisa menyelesaikan proses menjadi WNI. Dia mengaku langsung terbang ke Indonesia beberapa saat setelah dia membela klubnya, SC Heerenveen vs Feyenoord Rotterdam, Minggu (17/3/2024) malam WIB. 

"Setelah proses yang panjang akhirnya selesai. Saya senang. Proses 24 jam. Setelah saya main (bersama Heerenveen), saya langsung ke bandara. Saya terbang 18 jam (ke Indonesia),” ucap Thom. 

“Kemudian saya ke sini dan selesai sekarang. Saya senang dan terima kasih atas dukungannya. Saya berharap bisa berkontribusi untuk kemajuan Timnas Indonesia,” ujarnya.

Perjalanan Karier Thom Haye di Klub

Menurut transfermarkt, Haye sempat menimba ilmu sepak bola di akademi AFC Amsterdam hingga tahun 2006. Setelah itu, ia pindah ke akademi AZ Alkmaar dan bermain sampai tahun 2012. 

Di AZ Alkmaar, Haye tercatat sempat tampil di tim U-17, U-19, dan U-21. Penampilan terbaiknya saat membela AZ Alkmaar U-21. Di tim itu, ia mampu mencatatkan penampilan di 20 laga, mencetak lima gol, dan tiga assist.

Setelah itu, Haye diorbitkan ke tim senior AZ Alkmaar pada musim 2014/2015. Dari dua musim main di klub yang bermarkas di AFAS Stadion itu, ia berhasil membukukan 73 kali penampilan, mencetak dua gol, serta lima assist. 

Di musim 2016/2017, AZ Alkmaar melepas Haye ke Willem II dengan status bebas transfer. Sebelum bermain di posisinya saat ini, yakni gelandang bertahan, ia di klub barunya itu sempat main di posisi penyerang sayap, dan gelandang serang. 

Pencapaian terbaik Haye bersama Willem II, yaitu saat berhasil antarkan timnya melangkah hingga babak semifinal pada Piala Belanda. Di babak semifinal, mereka bertekuk lutut dari Feyenoord, 3-0. 

Selain main di Belanda, tercatat Haye juga sempat merantau ke Italia dan main di Lecce. Di saat itu, pemain yang kini bernilai Rp43,45 miliar tersebut bergabung dengan status bebas transfer. 

Namun sayang, kariernya di Italia harus selesai cepat. Jebolan akademi AFC Amsterdam itu diputus kontraknya oleh Lecce. Pemain yang baru tampil di 13 laga Serie B itu pun sempat berstatus pemain tanpa klub pada bursa transfer musim panas tersebut. 

Tak berselang lama, Haye dikontrak oleh ADO Den Haag di awal musim 2019/2020. Bermain selama setengah musim di klub itu ia hanya tampil di 9 laga semua kompetisi. 

Di tengah-tengah kompetisi, ADO Den Haag meminjamkan jebolan akademi AZ Alkmaar itu ke NAC Breda. Di klub dengan koleksi satu trofi Eredivisie Belanda inilah ia mulai bermain di posisi gelandang bertahan. 

Meski berposisi sebagai gelandang bertahan, nyatanya Haye memiliki umpan yang cukup akurat. Dari 69 laga yang dilakoni, ia mampu mencatatkan 16 assist di semua kompetisi. 

Setelah bermain di NAC Breda selama dua musim, akhirnya Haye dilepas ke Heerenveen pada bursa transfer musim dingin 2021/2022 dengan biaya mencapai 750 ribu euro atau Rp15,64 miliar. 

Haye diikat kontrak oleh Heerenveen selama dua musim, pemain berdarah Belanda-Indonesia itu diberikan nomor punggung 33. Sejauh ini ia telah tampil di 62 laga, mencetak 3 gol, dan 10 assist di semua kompetisi.

Perjalanan Karier Thom Haye di Timnas Belanda

Melansir Transfermarkt, Selasa (7/11/2023), Haye tercatat sempat memperkuat beberapa kelompok umur Timnas Belanda, seperti U-15, U-16, U-17, U-19, U-20, dan U-21. 

Penampilan terbaik Haye didapat kala dirinya memperkuat Timnas Belanda U-17. Di tim kelompok umur tersebut ia mampu mengoleksi 18 caps dan mencetak 3 gol. 

Haye turut membawa Timnas Belanda U-17 merengkuh dua trofi EURO U-17 pada edisi 2011 dan 2012. Di laga final edisi 2012 kontra Jerman, eks pemain NAC Breda ini turut menyumbang 1 assist untuk gol yang dicetak Elton Acolatse pada menit ke-80. 

Meski begitu, Haye belum sekalipun dipanggil untuk memperkuat Timnas Belanda senior. Terakhir kali eks pemain Lecce itu membela Timnas Belanda U-21 di laga persahabatan kontra Serbia U-21, yang berkesudahan 1-0 untuk kemenangan tim muda Die Oranje, pada 3 Maret 2016 silam. 

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network