JAKARTA, iNewsSemarang.id – Kasus pengeroyokan yang menewaskan bos rental mobil berinisial BH (52) di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan sejawat.
BH yang merupakan warga Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat dikeroyok massa usai diteriaki maling oleh warga saat hendak membawa pulang mobil yang digelapkan penyewa di Pati Jawa Tengah pada Kamis 6 Juni 2024.
Hendra (57), yang sudah tiga tahun bekerja di usaha rental mobil milik BH sangat sedih dengan kematian bosnya yang sangat tragis.
"Rental lepas kunci. Kadang ada sopirnya kita siapkan. Kebanyakan untuk hajatan dan perjalanan luar kota. Saya termasuk salah satu driver nya. Ada banyak unit kita, ada kurang lebih 15 unit. Kita bukan rental bodong. Kalau bodong gak akan ada spanduk. Kita punya struk resmi penyewaan rental," ungkap Hendra, Selasa (11/6/2024).
Ia menyebutkan keluarga baik istri dan anak dari BH menginginkan adanya keadilan dengan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku penganiaya BH.
Hajah GA, istri dari almarhum BH disebut Hendra masih syok dan tidak mau diwawancarai media. BH dan GA diketahui sudah menikah belasan tahun dan memiliki tiga orang anak."Anak ada tiga satu kuliah, satu mondok, satu lagi SMP," ungkapnya.
Hendra menyebutkan keluarga korban sangat terpukul atas kepergian BH dan minta keadilan ditegakkan. "Dari pihak keluarga korban ingin ada keadilan. Selain gugatan hukum kita ingin unit dipulangkan. Mobil ada satu dibakar, satu masih disana," kata dia.
Dari informasi yang didapatkan Hendra, salah satu yang melempari korban BH itu salah satunya diduga oknum pengurus RT. "Itukan gak bener harusnya mengayomi tapi malah melakukan tindakan hal tersebut. Kita ingin keadilan dan para pelaku dihukum seberat-beratnya. Itu kelakuan dia memperlakukan BH seperti PKI, disitu ada batu, golok, kayu dibeberin," sebutnya.
Saat pelaku penggelapan menyewa mobil Hendra mengaku BH tidak curiga. Apalagi kata BH di mobilnya sudah dipasang GPS di mobil tersebut dan ada rekan tim pemburu penggelapan mobil rental.
"Kasus penggelapan mobil memang sedang sangat tinggi. Seperti kemarin saya menemani, saya dibilang ikut-ikut mencuri. Kebanyakan justru dari oknum ada yang melakukan penggelapan," ungkapnya.
Hendra menyebutkan mobil yang digelapkan oleh pelaku di Pati adalah mobil Honda Mobilio berwarna putih. "Ada mobil di rental mobilio warna putih. Xenia putih. Yang dibakar ada Sigra. Sigra kita bawa dari sini, malah itu yang dibakar. Bukan yang diteriakin maling pak Haji Burhan itu, yang diteriakin Mobilio. Yang mereka sewa satu. Yang dibakar Sigra karena disangka mobil pencuri," jelas Hendra.
Hendra mengaku setiap hari dari berbagai paguyuban rental mobil datang untuk memberikan dukungan kepada keluarga BH. "Ini hari ini datang lagi, yang hari ini sudah kelima dan keenam dari hari Sabtu. Saya sudah anak buah sudah seperti saudaranya," katanya.
Hendra mengungkapkan kronologi penggelapan yang menimpa BH dan tiga orang rekannya yang hendak mengejar mobil yang sudah digelapkan dan diketahui berada di Pati.
"Saat Sigra datang ke sana untuk menjemput Mobilio itu ada empat orang termasuk pak BH, saat pak BH keluar dari Sigra mau ambil Mobilio justru diteriakin maling. Padahal BH dan tim kayaknya sudah berkomunikasi dengan disana.
Bisa dilihat di YouTube mereka mengancam dengan simbol leher menyilang. Pak BH meninggal, tiga lainnya luka parah dirawat di rumah sakit. Aksi brutal terhadap BH harus ditindak hukum seberat-beratnya," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pengusaha rental mobil berinisial BH tewas setelah menjadi bulan-bulanan warga karena dituduh mencuri kendaraan miliknya yang sedang disewa seseorang di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. BH diketahui dimakamkan di pemakaman keluarga di Karawang Jawa Barat pada Sabtu (8/6/2024) dini hari.
Peristiwa nahas yang menimpa BH pada Kamis 6 Juni 2024 siang itu ramai menjadi perbincangan setelah potongan videonya menyebar di media sosial maupun grup WhatsApp.
Selain BH, ada tiga rekan BH yakni SH (28) KB (54) dan AS (37) juga menjadi korban pengeroyokan hingga dilarikan ke rumah sakit.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait