Garda Wali Nusantara Prihatin Maraknya Pengaburan Sejarah Bangsa di Medsos

Ahmad Antoni
Garda Wali Nusantara (Gawantara) prihatin terhadap maraknya pengaburan sejarah bangsa yang terjadi di berbagai platform media sosial. (IST)

Dewan Pendiri Garda Wali Nusantara yang juga pengasuh Pondok Pesantren I’jazul Quran Sawit, Boyolali, menambahkan bahwa permasalahan timbul ketika sejarah tidak mendapatkan perlindungan hukum yang memadai. Tanpa hukum yang jelas, sejarah rentan dikaburkan dan dibelokkan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Gawantara didirikan dengan tujuan menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah para wali dan leluhur Nusantara. Gawantara juga akan melakukan kajian ilmiah tentang sejarah dan manuskrip Nusantara.

“Dengan visi menjaga marwah kedaulatan NKRI, Gawantara akan membangun sinergi dengan institusi akademik, lembaga kebudayaan, keraton-keraton Nusantara, dan pesantren melalui prinsip keselarasan,” katanya.

Ke depan, Gawantara diharapkan menjadi organisasi yang mampu menjaga sejarah secara bersama-sama dengan mengedepankan edukasi kesadaran sebagai alat utama. 

Melalui edukasi, masyarakat akan memahami pentingnya sejarah bagi bangsa dan negara. Sehingga generasi muda akan mengenal, mencintai, dan merasa memiliki sejarah bangsanya sendiri, sehingga tumbuh kesadaran untuk menjaga dan melestarikannya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network