JAKARTA, iNewsSemarang.id - Amalan istimewa menjelang 1 Muharram harus diketahui oleh umat muslim. Tak hanya sebagai tahun baru Islam, Muharram juga termasuk satu dari empat bulan suci (haram) bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab yang memiliki banyak keutamaan.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menyambut datangnya 1 Muharram 1446 Hijriah Tahun Baru Islam 2024 Masehi.
Dijelaskan dalam riwayat dari Abu Bakrah radhiallahu 'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada 4 bulan haram (suci), 3 bulan berurutan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim)
Maka itu, bulan Muharram sarat dengan pahala dan ladang beramal bagi umat Islam. Memulai awal tahun dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar pasti dalam melangkah dan menatap masa depan dengan optimis.
Berikut ini amalan-amalan sunnah yang sangat baik dikerjakan pada bulan Muharram, sebagaimana dihimpun dari laman Muslim.or.id:
1. Membaca doa-doa
Berikut ini dua doa yang bisa menjadi amalan menjelang 1 Muharram 1446 H Tahun Baru Islam 2024 M.
Doa Pertama:
Dari 'Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ أَصحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَلَ الشَّهرُ أَو السَّنَةُ:
"Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Alquran di mana doa ini dibaca saat memasuki awal bulan atau tahun:
اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ
Allohumma ad-khilhu ‘alainaa bil amni wal iimaani was salaamati wal Islaam, wa jiwaarim minasy-syaithooni, wa ridhwanim minar rohmaani.
"Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapat rida Allah (Ar-Rahman)."
(HR Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar mensahihkan hadis ini dalam Al-Ishabah, 6:407-408. Hadis ini mawquf termasuk perkataan sahabat sesuai syarat kitab shahih)
Sebagaimana disebutkan Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid, "Doa ini ada riwayatnya. Seorang Muslim sangat bagus sekali mengamalkan doa ini ketika masuk awal bulan (terlihat hilal)." (Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, nomor 322345)
Doa Kedua:
Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal, beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allohumma ahlilhu ‘alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. robbii wa robbukallah.
"Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan, dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah."
(HR Ahmad, 1:162 dan Tirmidzi nomor 3451, dan Ad-Darimi. Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan gharib. Syekh Al-Albani mengatakan hadis ini sahih)
2. Memperbanyak puasa sunnah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram." (HR Muslim nomor 1982)
Hadits ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunah yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Maksud puasa di sini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunah pada bulan ini, utamanya ketika hari Asyura (10 Muharam).
Akan tetapi perlu diingat tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharam, sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan saja. (HR Bukhari nomor 1971, Muslim: 1157. Lihat kitab Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi 8/303)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Daud." (Kitab as-Siyam Min Syarhil U'mdah, Ibnu Taimiyyah 2/548)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait