Meskipun Anda bersikeras membayar untuk nasi, penjualnya kemungkinan besar akan menolak uang Anda dan memberikan nasi secara cuma-cuma.
Sawah di Desa Penimbun mengandalkan sistem tadah hujan dan memiliki tanah yang tidak terlalu subur, sehingga menanam padi di sana membutuhkan usaha dan perjuangan ekstra.
Nenek moyang mereka telah menyimpulkan bahwa nasi memiliki arti penting dalam sumber makanan untuk kelangsungan hidup di masa depan.
Meskipun kita sudah memasuki zaman modern di mana banyak orang mulai meragukan berbagai mitos, Desa Penimbun tetap memegang teguh kepercayaan mereka terhadap mitos nenek moyang ini.
Bagi yang tertarik untuk menjelajahi desa ini, siap-siaplah untuk mengalami pengalaman unik di mana nasi memiliki makna khusus dan tidak dijual secara komersial.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait