iNewsSemarang.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan operasi militer yang dilakukan pasukan Moskow di wilayah Donbass, Ukraina, sejak Kamis (24/2/2022) dinihari, untuk melucuti kekuatan militer rezim Kiev.
Presiden Putin mengatakan rezim Kiev telah menjadikan Donbas sebagai sasaran pelecehan, genosida selama delapan tahun. Putin menegaskan apa yang dilakukan Moskow untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Putin juga menekankan tidak ada ancaman terhadap penduduk sipil.
Terbaru, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengumumkan pertahanan udara Ukraina telah dinetralkan.
"Infrastruktur militer pangkalan udara militer Ukraina telah dimatikan. Pertahanan udara angkatan bersenjata Ukraina telah dinetralkan," ungkap pernyataan Kemhan Rusia.
Kemhan Rusia juga mencatat, “Layanan perbatasan Ukraina tidak menunjukkan perlawanan terhadap pasukan Rusia.”
Kemhan Rusia membantah klaim Ukraina yang melaporkan telah menembak menembak jatuh lima pesawat serta satu helikopter militer Rusia di Luhansk.
Terbaru, penasehat dalam negeri Ukraina melaporkan sebanyak delapan orang tewas dan sembilan luka-luka dalam serangan pasukan Rusia.
Ketegangan di sekitar Ukraina telah meningkat selama beberapa hari terakhir, karena serangan di Donbass oleh militer Ukraina mengakibatkan ribuan orang dievakuasi ke Rusia.
Menyusul seruan dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, Moskow mengakui kemerdekaan mereka dan meratifikasi perjanjian persahabatan dan kerja sama dengan mereka. Rusia berjanji melindungi rakyat Donbass dari segala ancaman.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait