Fenomena Bediding hingga September, Ini Penjelasan BMKG

Binti Mufarida
Fenomena suhu udara dingin atau Bediding saat musim kemarau melanda di sejumlah wilayah Indonesia. (ilustrasi/IST)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Fenomena suhu udara dingin atau Bediding saat musim kemarau melanda di sejumlah wilayah Indonesia. Namun fenomena Bediding tidak terjadi di seluruh wilayah yang mengalami musim kemarau.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan dalam sepekan terakhir, suhu udara minimum wilayah Indonesia berkisar antara 15,2 derajat celcius hingga 22,5 derajat celsius. Suhu minimum terendah (15,2 derajat C) tercatat di Stasiun Meteorologi Wamena Jayawijaya, Papua Pegunungan.

“Fenomena suhu dingin menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus, terkadang bisa sampai September,” jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024).

Dia menjelaskan kondisi ini disebabkan oleh Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih rendah atau dingin.

“Angin Monsun Australia ini bersifat kering dan sedikit membawa uap air, apalagi pada malam hari di saat suhu mencapai titik minimumnya,” kata Guswanto. 

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network