Kemudian pendampingan HAKI, sertifikasi dan legalitas, Pendampingan Packing, Branding dan Digital Marketing serta Pendampingan Marketing Ekraf, lalu ditutup 1 hari Business Matching dengan jumlah peserta 16 Orang dari 8 Desa Wisata terpilih serta 80 Studentpreuner dari 32 PTMA.
“Diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman pelaku ekonomi kreatif di desa wisata tentang manajemen usaha,” kata Bisma.
“Sehingga mampu memicu terjadinya transformasi ekosistem ekonomi lokal melalui pariwisata yang berdampak pada peningkatan kualitas produk dan layanan, dan pertumbuhan ekonomi baru sebagai bagian dari multiplier effect adanya pengembangan pariwisata. Serta memberikan dampak terhadap penguatan produk lokal,” ujarnya.
Sementara Ketua MCEBI Endang Rudiatin mengatakan, untuk persyaratan sebagai peserta dalam kegiatan inkubasi bisnis ini di antaranya sudah memiliki usaha dan usahanya sudah berjalan, dilakukan wawancara terlebih dahulu untuk dilakukan penilaian.
"Ada tujuh kategori produk yakni kuliner siap saji, kuliner kemasan, budidaya, jasa digital, jasa non-digital, kraf, dan fashion. Untuk teman-teman yang dari e-kraf desa wisata baru lima kategori yakni kraf, jasa, fashion, kuliner siap saji, dan kuliner kemasan," sebutnya.
Desa wisata yang tergabung dalam kegiatan ini berasal dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Temanggung.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait