Kemenkumham Jateng Gelar Weeskamer Expo, Layani Pembuatan Paspor Simpatik-Pameran Karya Warga Binaan
SEMARANG, iNewsSemarang.id - HUT ke-79 Pengayoman alias Kementerian Hukum dan HAM jadi momentum Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satunya yakni dengan menghadirkan layanan lebih dekat dengan masyarakat melalui gelaran Weeskamer Expo, Sabtu (3/8/2024).
Lokasinya di Gedung Weeskamer, Kawasan Kota Lama Semarang. Di gedung bersejarah itu, Kanwil Kemenkumham Jateng membuka layanan paspor simpatik dengan kuota ratusan pemohon.
Layanannya juga berbeda dengan permohonan pembuatan paspor di kantor imigrasi (kanim). Kali ini, pemohon bisa mendaftar hanya dengan mengisi google form bahkan datang langsung ke Gedung Weeskamer yang berada di Kota Lama. Sehingga masyarakat tidak perlu mendaftar melalui aplikasi M-Paspor.
Tak hanya itu, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah juga menghadirkan booth layanan konsultasi terkait Administrasi Hukum Umum, Kekayaan Intelektual, dan pameran produk hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan, serta memberikan sosialisasi tentang pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Weeskamer expo ini merupakan upaya dari Kemenkumham Jateng dalam rangka ingin lebih mendekatkan diri dan meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat,” ujar Kepala Divisi Keimigrasian Is Edy Eko Putranto saat membuka kegiatan.
Dia berterimakasih atas dukungan dan kehadiran masyarakat pada kegiatan itu.
“Semoga apa yang kita berikan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya dan langsung dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Semarang Guntur Sahat Hamonangan menyebut pelayanan keimigrasian di Weeskamer Expo jadi salah satu layanan dalam rangka HUT Pengayoman, selain layanan Kekayaan Intelektual (KI), Administrasi Hukum Umum (AHU) hingga karya warga binaan pemasyarakatan.
Soal pelayanan permohonan paspor simpatik, Guntur menyebut hari itu seluruh kanim di Jateng bergabung memberikan pelayanan pembuatan paspor di satu tempat itu.
“Mekanismenya tiap-tiap UPT (Unit Pelaksana Teknis), membawa perangkat dan SDMnya, kuotanya, sesuai ultah kita, 79. Karena kekuatan kita banyak, jadi kuotanya 79 kali 3 sesi, tiap sesi ada 79 yang dilayani (total 237),” jelasnya di lokasi yang sama.
Perbedaan dengan pelayanan pada umumnya, kali ini masyarakat tidak perlu antre permohonan di aplikasi M-Paspor, di mana kuotanya sudah dibuka 3 bulan ke depan dan selalu penuh.
“Kita menjawab tantangannya, teman-teman yang butuh cepet (pelayanan), kita buka 79 kali 3 sesi, saya yakin animo pemohon meningkat,” sambung Guntur.
Kegiatan pelayanan seperti itu, sebut Guntur, rutin dilaksanakan. Pertama berkaitan dengan HUT Pengayoman berbarengan HUT Kemerdekaan RI, kedua berkaitan dengan HUT Imigrasi.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait