Dia menyebutkan, jarak rumahnya ke lokasi sumber air di tengah hutan itu sekitar 2 km yang ditempuh dengan berjalan kaki. Dia pun terkadang harus antre dengan warga lain. “Kalau pas rame ya antre,” ujarnya.
Warga sengaja membuat kubangan seperti kolam di aliran sungai yang sudah kering untuk menampung air dan digunakan bersama sama warga desa setempat.
Warga berharap pemerintah memberikan solusi permanen agar warga tidak lagi kesulitan air bersih saat musim kemarau tiba. Apalagi sampai saat ini belum ada bantuan yang datang untuk mengatasi krisis air bersih.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait