Sempat Deflasi dari Mei hingga Agustus, Jateng Alami Inflasi 0,05 Persen pada September 2024

Ahmad Antoni
Pedagang Cabai dan sayuran di Pasar Karangayu Semarang. Foto: INews/Wisnu Wardhana

Menurutnya, penyumbang deflasi secara m-t-m pada September 2024, disebabkan penurunan harga cabai rawit dan cabai merah. Sebab, telah terjadi panen raya sehingga stok melimpah. Selain itu, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bensin juga turut andil penyumbang deflasi.

Sekretaris Daerah Provinsj Jateng, Sumarno menilai, inflasi Provinsi Jateng secara tahunan maupun bulanan pada September 2024, masih dalam jangkauan yang disepakati bersama. 

"Termasuk inflasi dari bahan bakar rumah tangga, kita sudah menyesuaikan harga gas elpiji. Mudah-mudah dengan kebijakan ketetapan harga bahan bakar rumah tangga kedepan dampak-dampak dari inflasi menjadi lebih terkendali," katanya.

Sumarno meminta, kepada para pemangku kepentingan untuk terus melakukan pemantauan harga komoditas pemyumbang inflasi maupun deflasi, terutama harga komoditas pangan dan kecukupan ketersediaan pangan di Jateng.

"Kita dengan Kementerian Pertanian juga sedang gencar- gencarkan memperluas areal taman, karena harus ada upaya untuk meningkatkan produktivitas pangan " ujarnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network