Ketika ia memutuskan masuk Islam, prewangan itu dihapuskan dalam dirinya karena meskipun terlihat baik, bisa menolong orang yang sakit, dirinya mengaku tidak tenang hidup dengan beban prewangan yang terus mengikutinya.
"Setelah saya memutuskan menjadi seorang mualaf, saya minta di-ruqyah. Saya tidak mau diikuti oleh perewangan-perewangan apa pun karena sebaik-baiknya prewangan itu masih seburuk-buruknya manusia, itu kalau menurut saya."
"Jadi lebih baik saya menjadi saya yang sekarang ini, yang tidak bisa mengobati orang. Saya mending hidup tenang daripada saya diikuti seperti begituan. Walaupun saya intinya menolong orang, tapi saya tidak mau," pungkasnya.
Allahu a'lam bissawab. (Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait