SEMARANG, iNewsSemarang.id – Duduk perkara Plt Ketua Umum Panser Biru Kepareng Wareng dilaporkan oleh CEO PSIS yang juga Calon Wali Kota Semarang Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi atas dugaan ujaran kebencian, menjadi sorotan. Wareng telah menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang pada Kamis (31/10/2024).
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena membenarkan adanya laporan tersebut berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik tersebut. Kepolisian sendiri telah memanggil terlapor Kepareng alias Wareng untuk diklarifikasi.
"Semua laporan masyarakat yang masuk akan ditindaklanjuti. Pemanggilan ini merupakan bagian dari tindak lanjut yang dilakukan," katanya dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan polisi masih melakukan penyelidikan atas laporan yang disampaikan dan melakukan klarifikasi terhadap para saksi.
Sementara, dalam pemeriksaan dari pihak kepolisian masih dalam tahap pertanyaan-pertanyaan umum. Disebutkan, baru delapan pertanyaan yang diajukan dari rencana total 20-25 pertanyaan yang disampaikan oleh penyidik Polrestabes Semarang.
Merespons kasus pelaporan oleh Yoyok Sukawi, Wareng menegaskan bahwa dirinya hanya menyalurkan aspirasi untuk kemajuan PSIS tanpa niat mengumbar kebencian maupun tujuan politik
“Pertanyaan yang diajukan penyidik masih seputar isu dugaan ujaran kebencian, tapi menurut kami itu bukan ujaran kebencian melainkan kritik yang dilandasi cinta untuk kemajuan manajemen PSIS,” tegasnya.
Dia menyebutkan terkait bukti yang dibawa oleh pelapor adalah ajakannya untuk aksi pada tanggal 2 November mendatang, unggahan ulang (repost) sebuah story Instagram dan sejumlah poster bertuliskan “Save PSIS” dan “Love PSIS.”
“Ini semua demi kemajuan PSIS, bukan untuk nuansa politik atau apapun,” tegas Wareng. Menurutnya, sejumlah kritik yang dia sampaikan adalah bentuk kekecewaan dan sejumlah suporter PSIS Semarang yang saat ini berada di papan bawah.
“Sebagai ketua Panser Biru, saya hanya mewakili suara teman-teman yang kecewa dengan kondisi PSIS yang saat ini berada di dekat zona degradasi. Kami juga telah mencoba bertemu pihak manajemen PSIS, namun sampai saat ini belum ada tanggapan,” ungkapnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait