"Mestinya klarifikasi dulu. Wong Wareng selama ini kan sering membantu Yoyok melalui jaringaan suporternya untuk menghantarkan menjadi dewan. Juga ikut membesarkan nama PSIS dengan keberadaan Panser Biru. Kalau ada masalah yang tidak sejalan, bisa diajak rembugan. Jangan dikit-dikit laporan polisi. Iya itu hak Yoyok untuk mempolisikan tapi kan pernah berjasa," kata Petir, Senin (4/11).
Menurutnya, Yoyok Sukawi belum siap jadi pemimpin. Pemimpin itu harus siap dikritik bahkan dicaci maki oleh warganya. " Kalau pemimpin tidak siap dikritik ya jadi tukang macul saja. Beli tanah sawah kemudin bertani, pasti tidak ada yang memaki atau mengkritik. Nyaman pokoke," katanya.
Dia menegaskan bahwa perkumpulan pecinta sepak bola khsusunya pendukung PSIS, tapi suporter tidak bisa diwajibkan ikut CEO PSIS karena di dalamnya kumpulan pecinta sepakbola yang beda pilihan dan tidak ada garis instruksi atau garis komando.
“Suporter bebas memilih tapi sebaiknya menggunakan hak pilih untuk memilih calon pemimpin Kota Semarang. Jangan terlaku fanatik dengan pasangan calon karena bisa jadi ketika sudah jadi bisa tidak sesuai harapan tapi antar suporter tetap jadi teman,” tegasnya.
Di sisi lain, kata dia, manajeman PSIS harus transparan dan menjaga hati dan perasaan suporter jangan sampai kecewa. “Suporter itu mania atau sangat mencintai idolanya sehingga tidak boleh main-main memenej PSIS,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait