BUMN Karya
Di sektor infrastruktur, Kementerian BUMN merencanakan untuk menggabungkan beberapa BUMN konstruksi. Perusahaan yang akan dilebur antara lain PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, PT Brantas Abipraya, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sektor infrastruktur nasional dengan fokus pada tiga perusahaan besar yang lebih efisien dan kompetitif.
“Kita juga mendorong konsolidasi di infrastruktur. Kita sedang menunggu suratnya, kalau ini terjadi nanti di infrastruktur akan ada Adhi Karya, HK, Perumnas dan PP saja,” sebut Erick.
Klaster-klaster Strategis Lainnya
Selain empat sektor utama di atas, Erick Thohir juga menyebutkan beberapa klaster strategis lainnya yang akan dirampingkan:
Energi: Pertamina dan PLN.
Pangan: PTPN, Pupuk Indonesia, dan Bulog.
Mineral dan Batu Bara: MIND ID.
Keuangan: Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Pariwisata: Garuda Indonesia dan Pelita Air yang akan masuk ke ekosistem InJourney.
Logistik: PT Kereta Api Indonesia (KAI), Pos Indonesia, dan Pelindo.
Telekomunikasi dan Teknologi: Telkom dan Perusahaan Telekomunikasi Nasional lainnya.
Erick Thohir menegaskan bahwa banyaknya jumlah BUMN tidak serta-merta mencerminkan kesehatan bisnis perusahaan. Sebaliknya, dengan jumlah yang lebih ramping dan klaster yang lebih jelas, diharapkan BUMN dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perekonomian nasional dan lebih sinkron dengan kebutuhan pasar.
Hingga 2024, jumlah BUMN telah turun dari 114 perusahaan menjadi 47, dan targetnya akan dirampingkan hingga hanya tersisa 30 BUMN yang terbagi dalam 11 klaster utama.
Langkah ini juga bertujuan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara BUMN dan perusahaan swasta. Erick berharap peran BUMN dapat lebih optimal tanpa harus merugikan pelaku usaha daerah dan sektor swasta.
Rencana penggabungan BUMN ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat daya saing dan efisiensi sektor usaha milik negara. Dengan penggabungan dan perampingan, Erick Thohir optimistis BUMN akan memiliki kinerja yang lebih efektif dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait