"Lalu berlanjut sekarang Gus Yasin maju lagi sebagai Wagub, bagi SGN bukan hal baru untuk mencari elektoral bagi paslon Luthfi-Yasin. Kami dengan mudah menggarap masyarakat pesantren dan Kyai, karena sudah pengalaman sebelumnya, beliau-beliau para Kyai sudah mengenal baik siapa SGN,"tambah Kyai yang punya pondok pesantren besar di Banjarnegara ini.
Menurutnya, SGN sendiri Panglimanya Gus Yasin. Dibentuk tahun 2018-2024, untuk memperjuangkan kemenangan Ganjar-Gus Yasin waktu itu. Saat awal berdirinya namanya Santri Gayeng (SG). Yang memberi nama Mbah Maimoen Zubaer langsung ketika masih sugeng.
"Karena harus didaftarkan ke Kemenkumham, harus terdiri tiga suku kata, maka kita tambahi Nusantara, jadinya Santri Gayeng Nusantara," imbuh Gus Chamsah.
Untuk kepengurusan SGN sudah terbentuk di 35 kabupaten/kota. Dengan anggota lebih dari 500 ribu Santri. Ada Santri laki dan perempuan. Mereka adalah para Santri yang berkhidmah (mengabdi) untuk Gus Yasin, sebagai guru dan putra Mbah Maimoen Zubaer.
"Jadi SGN itu lembaga khidmah atau pengabdiam untuk guru kami, Kyai kami, yaitu Gus Yasin. Karena beliau dzuriyah (keluarga Mbah Maimoen Zubair), pengasuh Pondok tempat kami nyantri, yaitu pondok Al Anwar Sarang Rembang. Maka sampai kapanpun SGN mengabdi buat Gus Yasin,"katanya.
Untuk kepengurusan, Panglima SGN Gus Yasin, Ketua Umum Jawa Tengah Gus Chamzah, Bendahara Gus Khubab Ibrahim, Sekretaris Ahmad Khotib dan Executive Team Harianto.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait