SEMARANG, iNewsSemarang.id - Menyambut momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang mengadakan Inspeksi mendadak (sidak) keamanan pangan di Pasar Mangkang. Kegiatan ini juga melibatkan Jaringan Keamanan Pangan Daerah (JKPD) untuk menyasar pasar modern.
Dalam sidak tersebut, petugas mengambil sampel makanan segar dan olahan untuk diuji. Hasil pengujian menunjukkan adanya kandungan berbahaya, seperti formalin yang terdeteksi di ikan teri, cumi asin, dan mie basah. Selain itu, pestisida juga ditemukan pada cabai keriting.
"Kami melakukan pengecekan ini menjelang Nataru. Selain di pasar tradisional, pemeriksaan keamanan pangan juga dilakukan di pasar modern," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih, pada Rabu (18/12).
Endang menambahkan bahwa tim juga memeriksa harga di pasaran. Walaupun ada beberapa harga yang mengalami kenaikan, namun secara keseluruhan masih dianggap aman dan stabil. Selain itu, pihaknya juga mengecek izin edar dari produk-produk yang dijual oleh pedagang.
"Ada beberapa harga yang naik, tetapi tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa kondisi masih aman dan stabil," jelasnya.
Mantan kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan ini juga menjelaskan bahwa hasil tes laboratorium menemukan beberapa makanan mengandung zat berbahaya. Selanjutnya, mereka akan melakukan intervensi ke tingkat provinsi untuk menjaga keamanan pangan di Kota Semarang.
“Temuan dari sidak ini akan kami laporkan ke provinsi, karena produk tersebut tidak berasal dari Semarang. Kami juga memberikan edukasi mengenai izin edar kepada pedagang,” sambung Endang.
Dari hasil inspeksi, sejumlah makanan seperti teri nasi, teri besat, cumi asin, dan mie basah terdeteksi positif mengandung bahan berbahaya. Sayuran, seperti cabai keriting, juga mengandung pestisida.
"Kami akan melakukan pembinaan kepada pedagang terkait temuan ini, karena kami tidak dapat menarik produk tersebut. Kami juga akan menelusuri asal produk-produk ini agar dapat diberikan bimbingan dan mencegah penjualan di Semarang," pungkas Endang.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait