Wali Kota Semarang Agustina Pastikan Parkir dan Lalu Lintas Wisata Terkendali Saat Nataru

Arni Sulistiyowati
Pemkot Semarang memastikan kesiapan pengelolaan parkir, penataan lokasi, dan pengendalian lalu lintas khususnya di kawasan wisata serta pusat keramaian menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). (Foto: Dok Pemkot Semarang)

SEMARANG, iNewsSemarang.id -Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan kesiapan pengelolaan parkir, penataan lokasi, dan pengendalian lalu lintas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Khususnya di kawasan wisata serta pusat keramaian.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menegaskan, Dinas Perhubungan (Dishub) telah diarahkan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian secara terpadu agar aktivitas masyarakat dan wisatawan berjalan aman, tertib, dan lancar.

“Arahan kami jelas, Dishub melakukan pengawasan dan pengendalian di lapangan dengan berkoordinasi bersama stakeholder terkait, terutama jajaran Polsek setempat dan Satlantas Polrestabes Semarang,” kata Agustina pada Rabu (24/12/2025).

Menurutnya, langkah tersebut menjadi kunci untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan di momen libur panjang Nataru.

Agustina menjelaskan, selain pengawasan langsung oleh petugas, Dishub juga menyiapkan berbagai sarana pendukung. “Kami menyiapkan rambu portabel sebagai pengarah lokasi parkir terdekat dan mendirikan posko terpadu dalam rangka pelayanan pengguna jasa parkir, khususnya di lokasi wisata dan kawasan keramaian,” ujarnya.

Sejumlah kawasan wisata dan pusat aktivitas publik ditetapkan sebagai prioritas penataan parkir dan rekayasa lalu lintas.

Wali Kota menyebutkan, kawasan tersebut meliputi pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran, Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama, Goa Kreo, kawasan wisata kuliner Simpang Lima pada malam hari, serta Taman Indonesia Kaya.

“Di titik-titik ini, kami mengantisipasi potensi penumpukan kendaraan dengan strategi pemanfaatan parkir secara maksimal, baik parkir tepi jalan umum maupun kerja sama dengan pengelola parkir _off street_” ucapnya.

Dia merinci, lokasi parkir alternatif yang disiapkan antara lain parkir ruko Jalan Pandanaran, parkir Museum Mandala Bhakti, parkir Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang, off street parking Jalan Simpang Lawang Sewu, Metro Point dan DMZ Kota Lama,  off street parking  Jalan Sendowo, basement Pasar Bulu, hingga pemanfaatan halaman parkir Balai Kota.

Untuk menjaga kelancaran arus kendaraan, Pemkot Semarang juga menyiapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional.

“Rekayasa lalu lintas dilakukan secara insidentil bersama jajaran kepolisian, disertai penyampaian informasi melalui pengeras suara di simpang-simpang atau traffic light, serta optimalisasi pengaturan lalu lintas melalui ATCS,” katanya.

Selain itu, petugas derek Dishub disiagakan dan berpatroli secara situasional di pusat-pusat keramaian dan kawasan wisata.

Terkait kantong parkir alternatif, Agustina menyebutkan Pemkot Semarang menggandeng pihak swasta.

“Kami bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta untuk menyediakan kantong parkir alternatif, seperti eks Gama Plaza Simpang Lima, Museum Mandala Bhakti Tugu Muda, Metro Point dan DMZ Kota Lama, serta kantong parkir Pekunden atau Batan,” ungkapnya.

Langkah ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas saat puncak kunjungan wisatawan.

Koordinasi lintas instansi juga menjadi fokus utama. Agustina menegaskan, Dishub tidak bekerja sendiri dalam menyambut Nataru. “Untuk kenyamanan wisatawan, Dishub mengadakan _ramp check_ guna mengecek keamanan armada dan kondisi fisik kendaraan bersama kepolisian dan OPD terkait,” ujarnya.

Ramp check dilakukan di sejumlah titik rawan, seperti Terminal Cangkiran, Terminal Gunungpati, Terminal Mangkang, Terminal Penggaron, serta pool penyedia layanan pariwisata dan agen bus AKAP-AKDP di Banyumanik.

Tak hanya pemeriksaan kendaraan, Pemkot Semarang juga memperhatikan faktor kesehatan pengemudi. “Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi dan kru armada angkutan umum dan wisata,” kata Agustina.

Dia menyampaikan, sebelum pelaksanaan kegiatan, Dishub bersama Polrestabes, Dinas Kesehatan, DPU, Disperkim, dan Satpol PP telah melakukan koordinasi dan forum diskusi kelompok (FGD) untuk memastikan tercapainya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas selama Nataru.

Dalam hal penertiban parkir liar, Agustina menegaskan pendekatan persuasif dan penegakan aturan berjalan seiring. “Sosialisasi terus-menerus dilakukan kepada juru parkir yang ada, disertai patroli situasional di lokasi rawan pelanggaran parkir,” ujarnya.

Jika diperlukan, Dishub bekerja sama dengan tim terpadu yang melibatkan Polrestabes, TNI, dan Satpol PP untuk melakukan penertiban.

Terkait kebijakan parkir selama Nataru, Agustina memastikan tidak ada perubahan jam operasional maupun tarif. “Selama Nataru tidak ada kebijakan khusus terkait jam operasional dan tarif parkir. Namun, penerapan sistem parkir elektronik tetap dilakukan untuk mendukung transparansi pengelolaan parkir di ruas-ruas tertentu,” jelasnya.

Editor : Arni Sulistiyowati

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network