SEMARANG, iNewsSemarang.id - Suasana pertandingan PSIS Semarang vs Malut United pada pekan ke-16 Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/11) sore, tampak sepi penonton. Laga PSIS kontra Malut United hanya disaksikan 1.942 orang dari kapasitas stadion 24.000 penonton.
Sepinya jumlah penonton ini imbas dari aksi boikot yang dilakukan dua kelompok suporter PSIS yakni Panser Biru dan Snex. Mereka melakukan aksi di luas lapangan dengan mengosongkan tribun selatan dan utara. Sebelumnya aksi boikot juga dilakukan saat laga PSIS kontra Bali United pada Rabu (11/12).
Aksi dipicu tuntutan suporter yang mendesak manajemen PSIS berkomitmen memajukan prestasi klub tanpa adanya unsur politik. Mereka juga mendesak Yoyok Sukawi mundur jika tak mampu lagi memimpin PSIS.
Sebelumnya, melalui surat balasan resmi tertanggal 15 Desember 2024, dengan nomor surat 168/PSIS-MJS/XII/2024, manajemen yang diwakili oleh CEO PSIS A.S Sukawijaya (Yoyok Sukawi) menegaskan komitmen mereka dalam membangun tim yang profesional dan transparan, sekaligus membantah beberapa tudingan yang berkembang di kalangan suporter.
Manajemen PSIS menekankan bahwa perombakan pemain selalu dilakukan pada jeda transfer kompetisi putaran kedua. Proses ini merupakan evaluasi rutin untuk meningkatkan performa tim sesuai kebutuhan yang diajukan oleh pelatih.
“Manajemen tidak pernah melakukan perombakan berdasarkan like and dislike, tetapi sepenuhnya diserahkan kepada pelatih yang memiliki kewenangan dalam memilih dan mengganti pemain,” jelasnya.
Menjawab tudingan intervensi dalam pemilihan pemain, manajemen PSIS menegaskan bahwa proses seleksi pemain, baik lokal maupun asing, dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait