Sementara itu Direktur Utama PT BPR BKK Purwodadi, Anita Fitriani Yusuf, mengatakan, panen jagung di Desa Tegalsumur ditutup dengan acara peluncuran BKK Si Manis Mart di kompleks Pusat Kuliner Purwodadi.
BKK Si Manis (Sinergi Inflasi Makin Harmonis) Mart direalisasikan BKK Purwodadi untuk menjalankan program Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana terkait pengendalian inflasi.
"Ini menjadi wadah yang menjembatani kreativitas para petani milenial untuk dapat memasarkan produknya secara layak. Produk hasil pertanian diiisi para petani binaan penyuluh pertanian di Grobogan," kata Anita.
Kepala OJK Jateng, Sumarjono, menambahkan, selama ini Kabupaten Grobogan tercatat sebagai daerah penghasil jagung dan padi dengan produksi tinggi yang sejalan dengan pengembangan ekonomi daerah. Sehingga, kata dia, sudah sepatutnya semua pihak bekerjasama mengoptimalkan pencapaian sektor pertanian di sana.
"Nah kami lihat Grobogan potensial sekali untuk jagung dan padi. Tentunya kami ingin membentuk sebuah ekosistem. Di mana ada petani, gapoktan, koperasi dan bank dengan pendampingan dari daerah. Kita gandeng perusahaan besar yang bergerak di bidang pakan ternak. Jadi petani modal dari bank dan penjualannya ada offtaker," ujar Sumarjono.
Sumarjono pun mengapresiasi terwujudnya BKK Si Manis Mart yang menampung produk-produk hasil pertanian premium. Harapannya bisa diterima pasar secara luas dan para petani tidak lagi terkendala dalam hal pemasaran.
"Kabar baik ini, secara tak langsung meningkatkan perekonomian petani. Kita akan kembangkan ke perbankan lainnya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait