Penanganan Kolaboratif dan Terpadu Sukses Minimalkan Risiko Banjir di Kota Semarang

Arni Sulistiyowati
Penanganan Kolaboratif dan Terpadu Sukses Minimalkan Risiko Banjir di Kota Semarang. (Foto: Dok)

Dijelaskannya, proyek pengendalian banjir mencakup beberapa inisiatif seperti pembangunan kolam retensi di Plamongan Hijau, menyediakan kapasitas penyimpanan air sebesar 500.000 meter kubik untuk meredam limpasan hujan, penambahan unit pompa dengan kapasitas total 2.500 liter per detik di titik rawan banjir seperti Semarang Utara dan Timur hingga pembangunan Bendung Kanal Banjir Barat yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas saluran air hingga 30% dan mengurangi genangan di kawasan strategis.

Selain itu, rehabilitasi sistem drainase perkotaan modern dirancang dengan anggaran Rp1,8 triliun untuk memastikan aliran air yang lebih efisien. 

Sementara, Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrahman mengatakan sejumlah upaya sinergis terus dilakukan BBWS baik secara rutin, jangka sedang serta menengah. 

“Secara rutin kami melaksanakan inspeksi pemeliharaan sungai, mengoptimalkan rumah pompa untuk mempercepat daya surut genangan banjir,” ungkap Fikri. Tak hanya itu, pihaknya juga terus berproses untuk mengupayakan pengendalian banjir di Kali Sringin dan Kali Tenggang dengan pembiayaan loan nufrep.

Berbagai upaya penanganan banjir secara integratif yang terus dilakukan Pemkot Semarang bersama sejumlah pihak membuahkan hasil yang dirasakan masyarakat. Ketua RW 16 Kelurahan Tanjung Mas, Slamet Riyadi, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian Pemkot Semarang terhadap kawasan pesisir. 

“Dulu kami takut dengan gelombang tinggi, angin musim barat, dan rob. Sekarang, berkat upaya pemerintah, kami bisa tidur nyenyak tanpa dihantui bencana. Terima kasih Mbak Ita atas perhatian yang luar biasa terhadap warga Tambaklorok,” ujarnya.

Namun, Slamet juga berharap agar perbaikan infrastruktur terus dilakukan, termasuk menyelesaikan rembesan kecil yang masih terjadi di RW 16. 

“Kami berharap Tambaklorok bisa sepenuhnya bebas dari rob,” tambahnya.

Sementara itu, ahli hidrologi Universitas Semarang, Edy Susilo, memuji langkah adaptif yang telah diambil Pemkot Semarang. “Normalisasi saluran, pemasangan pompa, dan perawatan infrastruktur secara rutin sangat membantu dalam mencegah banjir. Kesadaran masyarakat juga harus terus ditingkatkan untuk menjaga kebersihan saluran,” jelasnya.

Dengan berbagai langkah pencegahan yang terus diperkuat, Kota Semarang diharapkan semakin siap menghadapi tantangan cuaca ekstrem di masa mendatang.

Editor : Maulana Salman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network