Gawat! Rusia Pakai Peralatan Militer Prancis, Amerika Kirim Rudal Canggih Switchblades ke Ukraina

Anton Suhartono
Rudal canggih Switchblades dikembangkan AeroVironment yang berbasis di Washington DC. Rudal ini dilengkapi kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR). Foto: Ist

WASHINGTON, iNewsSemarang.id - Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan bantuan rudal canggih kepada Ukraina. Rudal sarat bahan peledak bernama Switchblades ini diklaim bisa menargetkan tank serta artileri Rusia dari jarak beberapa kilometer.

Pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan sedang membahas rencana tersebut hari ini, Rabu (16/3/2022).

Dua sumber pejabat di Kongres AS mengatakan kepada NBC News, Amerika mempertimbangkan untuk mengirimkan bantuan Ukraina dengan rudal sarat bahan peledak bernama Switchblades. Ada dua jenis rudal Switchblade yang bakal dikirim ke Ukraina yakni 300 dan 600.

Rudal tersebut dikembangkan oleh perusahaan pertahanan AeroVironment yang berbasis di pinggiran Washington DC. Rudal ini dilengkapi kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), sehingga memungkinkannya untuk menyerang target di luar garis pandang.

Jika terwujud, ini merupakan rudal tercanggih yang dimiliki Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Kabar ini datang di hari yang sama dengan pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada DPR dan Senat AS atau Kongres pada pukul 09.00 waktu Washington DC.

Dalam pidato virtual itu dia akan mendesak Kongres untuk memberikan bantuan lebih banyak kepada Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Zelensky akan meminta AS untuk menerapkan zona larangan terbang di Ukraina, permintaan yang sebelumnya ditolak NATO.

Penerapan zona larangan terbang sama saja menyeret AS ke perang langsung dengan Rusia. Zona larangan terbang juga langkah yang ditentang Joe Biden karena dampaknya bisa membawa perang lebih luas di Eropa.

Biden pada Selasa menandatangani rancangan anggaran sebesar 13,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp194 triliun sebagai bantuan darurat kepada Ukraina untuk membeli persenjataan dan bantuan kemanusiaan.

Kemudian pada Rabu malam, Biden diperkirakan akan mengumumkan bantuan tambahan untuk memperkuat keamanan Ukraina senilai 800 juta dolar atau sekitar Rp11,4 triliun.

Sebelumnya, Prancis dituduh melanggar sanksi Eropa yakni dengan mengekspor peralatan militer ke Rusia sejak 2015. Perangkat militer itu kemungkinan digunakan Rusia dalam menyerang Ukraina.

Presiden Emmanuel Macron membantah tuduhan menyetujui ekspor peralatan militer senilai 152 juta euro atau sekitar Rp2,4 triliun ke Rusia setelah 2014, sebagaimana disebutkan media investigasi, Disclose.

"Prancis mematuhi hukum internasional, sesuai dengan komitmennya,” kata Macron, dikutip dari Anadolu, Rabu (16/3/2022).

Kabar soal ekspor senjata Prancis ke Rusia menjadi perhatian setelah diberitakan Disclose pada Senin lalu. Disclose membocorkan dokumen yang didapat dari parlemen Prancis mengenai ekspor senjata.

Di situ terungkap Prancis telah mengeluarkan 76 lisensi ekspor untuk peratalan perang ke Rusia sejak 2015.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network