AKBP Goentoro Wisnu, perwakilan Densus 88 AT Polri menegaskan pentingnya peran ponpes dalam melawan radikalisme dan teroris. “Kami berharap para santri dapat menjadi duta perubahan yang memahami ideologi yang berkembang di masyarakat dan dapat menanggulangi paham radikalisme dan terorisme dengan bijak,” katanya.
Selain itu juga memaparkan sejarah terorisme di Indonesia, peran radikalisme dalam mengancam stabilitas negara, dan langkah-langkah pencegahan. Ia juga menegaskan pentingnya peran masyarakat, termasuk pesantren, dalam mendeteksi potensi ancaman di lingkungannya.
Sementara H Muhtasit, Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang menekankan bagaimana pentingnya berbicara pemantapan ideologi Pancasila kepada Kepala Madrasah dan pengasuh Pondok Pesantren Baitussalam Mijen dengan tujuan untuk memperkuat dan mengembangkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Kiyai Musthofa selaku Pembina Yayasan Ponpes Islam Baitussalam Mijen Semarang menegaskan komitmennya dalam mendidik generasi santri yang tidak hanya religius tetapi juga nasionalis.
“Apresiasi atas perhatian Densus 88 dan pemerintah Kota Semarang terhadap penguatan wawasan kebangsaan di kalangan pengajar dari masing-masing perwakilan sekolah se-Kota Semarang,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait