Usai membuang kotoran sapi, massa mahasiswa membuka gerbang lalu merangsek masuk ke halaman Gedung DPRD Jateng. Mereka menyatakan telah menduduki gedung rakyat. “Kita telah berhasil menduduki gedung DPRD,” teriak orator di atas mobil komando.
Dalam aksinya, para mahasiswa menolak efisiensi anggaran sektor pendidikan untuk dialihkan ke program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, jika anggaran pendidikan dipangkas ada kemungkinan berdampak pada uang kuliah tunggal (UKT) dan dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Ketua BEM Undip Aufa Atha Ariq mengatakan bahwa unjuk rasa digelar sebagai bentuk respons terhadap kebijakan pemerintahan baru, terutama terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang menyoroti efisiensi belanja dalam APBN.
“Dengan tajuk Semarang menggugat negara dalam kondisi sekarat, kita turun kejalan menyampaikan keresahan dari seluruh kawan-kawan mahasiswa," tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya efisiensi anggaran merugikan beberapa sektor antara lain pendidikan. Mahasiswa mendesak adanya transparansi dalam kebijakan ini agar tidak merugikan hak-hak pelajar dan masyarakat luas.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait